Merasa gaptek, sedikit ada paniknya, pandangan mata mulai kabur di depan laptop, jemari sedikit gemetaran. Seperti itulah kadang pemandangan umum peserta diklat. Terutama dari kalangan yang dari usia barangkali sudah sedikit senja
Meski begitu yang membanggakan adalah semangatnya. Motivasi yang membara ditambah rasa antusias yang tinggi menjadikan suasana belajar di usia senja ini terasa lebih berkesan.
Keluguan dan kepolosan yang genuin, tidak dibuat - buat kadang menjadi pencerah dan penyemangat tersendiri ditengah keterbatasan yang ada.
Walaupun usia sudah tua bahkan mungkin beberapa waktu lagi memasuki masa pensiun. Tugas mengikuti diklat kadang tidak terhindarkan. Tidak bisa menolak karena tugas dan tuntutan pekerjaan.
Beberapa masalah yang muncul bila mengikuti diklat diusia senja antara lain adalah masalah kesehatan. Biasanya karena usia sudah tidak lagi muda, beberapa gangguan kesehatan sering menjadi penghambat dalam mengikuti diklat. Apalagi bila pendidikan dan latihan ini diikuti selama beberapa hari dan harus menginap di base camp. Beberapa gangguan kesehatan sering menjadi madalah.
Problem lainnya adalah masalah penyesuaian dengan perangkat teknologi yang dipergunakan dalam diklat. Model diklat yang kebanyakan sekarang ini berbasis digital, seiring dengan usia kadang sudah sulit untuk penyesuaian. Apalagi bila pola diklat dilaksanakan dengan model jejaring internet, online dengan aplikasi - aplikasi yang beraneka ragam. Bisa jadi diklat menjadi sumber kegelisahan karena tidak cakap dalam menyesuaikan dengan perangkat yang ada.
Beban usia kadang juga berpengaruh dengan kecepatan dalam menguasai materi diklat yang diberikan. Banyak peserta diklat yang harus bekerja keras untuk dapat menguasai suatu materi dikarenakan faktor usia. Apalagi bila materi diklat yang harus dikuasai sedemikian luas dan tebal. Bisa jadi sudah pusing dahulu sebelum menyelesaikan kegiatan.
Ada beberapa tips untuk membantu agar masalah yang biasanya dihapadi peserta diklat yang rentan hambatan karena faktor usia. Meskipun tentu saja tidak semua peserta diklat yang memiliki usia lebih tua selalu memiliki kendala atau hambatan. Ada banyak peserta diklat yang justru sangat termotivasi dan memiliki etos kinerja yang luar biasa dan mengalahkan yang muda-muda. Namun demikian, beberapa tips berikut ini mungkin dapt dijadikan pertimbangan.
1. Perhatikan Kesehatan Fisik Anda
Kesehatan fisik merupakan salah satu unsur penting dalam mengikuti sebuah diklat. Terlebih bila kegiatan diklat dilaksanakan dalam tempo waktu yang tidak sebentar. Berhari-hari, dan mungkin harus menginap di lokasi diklat. Kenali beberapa keluhan yang biasanya muncul pada diri kita. Siapkan bekal antisipasinya. Misalnya obat-obatan ringan, minyak penghangat, ataupun vitamin-vitamin yang biasa digunakan di rumah untuk menambah stamina. Sebelum berangkat, pastikan bekal yang berhubungan dengan kebutuhan kesehatan ini sudah siap. Hindari sikap menyepelekan terhadap bekal yang berhubungan dengan kesehatan, karena di lokasi kegiatan diklat belum tentu obat-obatan ringan atau kebutuhan akan perangkat kesehatan tersebut selalu ada di sana. Apalagi bila lokasi diklat merupakan lokasi yang belum sepenuhnya dipahami.
Termasuk dalam hal ini adalah, menjaga diri dari pola hidup yang kurang baik menjelang kegiatan diklat dimulai. Bila anda rentan terhadap makanan pedas, maka sebaiknya menghindari dengan serius di hari-hari menjelang diklat. Demikian halnya pada saat diklat, hindarkan beberapa pola makanan yang anda ketahui sering menjadi pemicu terganggunya kesehatan. Misalnya minuman yang terlalu dingin, makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, dan lain sebagainya. Bersikap hati-hati untuk mencegah terganggunya kesehatan menjelang dan pada saat mengikuti diklat adalah hal yang sangat penting. Banyak peserta diklat yang akhirnya gagal dan tidak lulus karena tersandung masalah kesehatan. Meskipun dibeberapa penyelenggara diklat sudah disediakan tim medis, tetapi akan lebih baik bila saat mengikuti diklat kita berada dalam kondisi yang prima.