Lihat ke Halaman Asli

Widi Admojo

Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

Pembelajaran Digital dan Nasib Guru Konvensional

Diperbarui: 1 Oktober 2019   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tidak lama lagi, dunia pendidikan pasti akan berhadapan dengan fenomena baru akibat revolusi digital yang melanda hampir di semua aspek kehidupan. Desain kurikulum, sampai dengan infrastruktur bidang pendidikan sangat mungkin akan segera berputar arah, mengalir kencang seiring dengan perkembangan teknologi digital yang kadang kecepatannya diluar perkiraan.

Merebaknya  berbagai aplikasi digital bidang edukasi, beralihnya konsentrasi subyek didik dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran inovatip yang begitu deras dan cepat, suka tidak suka membawa suasana baru yang menuntut pemahaman dan penyesuaian sedemikian rupa, bila pembelajaran yang disajikan guru pembelajar tidak ingin ditinggalkan peserta didiknya.

Saat ini aplikasi pembelajaran baik yang komersial, maupun non komersial, diakui telah membelokkan perhatian peserta didik untuk  memilih dan menikmati inovasi pembelajaran yang lebih " up to date" dari pada model pembelajaran konvensional yang sudah tidak relefan dan kurang efektif.

Guru di sekolah saat ini sudah tidak lagi dipandang sebagai "sumber segala sumber informasi". Peserta didik saat ini merasa lebih bebas untuk mengakses informasi edukasi dari berbagai sumber.

Bahkan kadang sumber informasi dari luar sekolah yang didapat dari berbagai media lebih memuaskan peserta didik, karena sajian informasi yang ditemukan seiring dengan minat, cocok dengan suasana, serta lebih inovatip kreatif.

Revolusi digital yang merambah dunia pendidikan ini juga sangat memungkinkan adanya pembaruan dan perampingan sumber daya manusia bidang pendidikan yang bila dikomparasikan dengan pemanfaatan teknologi digital, beberapa sumber daya manusia bidang pendidikan yang konvensional akan kelihatan tidak efektif dan pemborosan biaya.

Pembelajaran digital, yang dapat diberlangsungkan tidak terbatas ruang dan waktu, secara riil dapat mensubsitusi pola pembelajaran konvensional yang selama ini sangat tergantung dari ruang dan waktu.

Era digital, pembelajaran tidak lagi memerlukan ruang kelas yang permanen. Pembelajaran digital dapat dilakukan di ruang manapun dimanapun, tidak memerlukan bangunan kelas dengan segala kemonotonan yang selama ini ada.

Realita ini tentu saja menjadi sumber efisiensi yang cukup signifikan karena pembiayaan pengadaan ruang kelas, pemeliharaan gedung kelas, tidak perlu lagi diperlukan, dan dalam skala nasional tentu merupakan efisiensi yang luar biasa.

Penyelenggara pendidikan cukup memanage sistem informasi edukasi yang aplikabel, modern, dan mudah, untuk dijangkau sebagai komponen pembelajaran, komponen pendidikan, dengan sasaran peserta didik yang tidak terkotak-kotak dalam bingkai sekolah-sekolah konvensional selama ini.

Konteks pembelajaran digital yang berkembang pesat, suka tidak suka pada akhirnya mengharuskan pula adanya pilihan untuk rasionalisasi efektifitas sumber daya pendidik yang di Indonesia ini jumlahnya jutaan orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline