Lihat ke Halaman Asli

Widia Devi Kumala Sari

Wanita Pembelajar

Bahasa Jermanku Belum Maksimal

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deutschland, 14.1.14

Tetep males bangun pagi padahal malemnya jam 9 aku sudah molor dibawah selimut tebal. Huffff pagi kok cepet banget datang, masih pengen mereemm. Coba kalau di rumah dewe, molor bangun jam satu siang pun gak ada yang ngelarang ahhaa. Nah lho kalo disini? Bedaaa widiaa. Banguuuun, cling udah setengah 7. Aku harus wudhu dan shalat subuh. Iya di daerahku ini shubuh jam setengah 7 pagi. Dan hari otomatis masih gelap. Kunyalakan lampu, kubuka jendela kamar. Menuju kamar mandi untuk wudhu dan kembali ke kamar untuk shalat. Tak lupa membaca ayat Al Qur’an setelah shalat walaupun hanya beberapa ayat. Iya aku selalu mendengar ungkapan. Bacalah, walaupun hanya satu ayat.

Aku jauh dari keluargaku, disini aku sendiri dengan keluarga baru. Iya, dan hanya Allah yang kupunya dan selalu kuingat saat ini. Jarak yang memisahkan, menunggu waktu. Dan berharap semuanya baik-baik saja.

Setiap pagi, selalu kutimbang berat badanku. Di kamar mandi ada timbangan berat badan. Aku selalu mengecek hari demi hari. Bertambah hari beratku nambah walaupun hanya 1 ons. :D Gapapa lumayan. Mungkin saat ini aku belum masuk sekolah bahasa. Coba nanti kalau udah kursus dan harus rajin belajar, pasti bobotku turun lagi wkwk. Tapi mudah-mudahan nggak, soalnya suplay makanan disini sangat-sangat bergizi dan yang penting lezaaatt. :D

Hari ini perasaanku lebih baik dari kemarin. Sungguh kekuatan apa ini hingga perasaanku sangat bahagia. Mungkin karena keikhlasan hati yang menjadi obat dari semuanya. Aku melaksanakan tugas-tugasku dengan baik. Setelah selesai, aku dan ibu si kecil ngobrol bareng. Dia itu cerita banyaaak banget, aku paham apa maksudnya. Tapi kalau aku yang ngomong, wkwk plegak pleguk :D

Kuliah bahasa Jerman 4 tahun tapi aku gak bisa ngomong lancar, haha. Maafkan aku si ibuu.. Untungnya berkali-kali si ibu memahami keadaanku. ‘‘Iya widia, semua itu normal kok. Nanti kalau berjalan diatas 2 Minggu, pasti akan lebih baik. Itu otomatis. Di Indonesia walaupun belajar 4 tahun, paling-paling di kampus 2-3 jam saja ngomong bahasa Jerman, nah di rumah. Kembali pakai bahasa Indonesia. Itu yang membuat semua pembelajar asing kesulitan berbicara. Makanya dengan program ini, kamu bisa meningkatkan bahasamu, budaya, dan juga berbicara. Disini tempat yang pas untuk meningkatkan kualitas bahasa Jermanmu. Apalagi kamu bilang, kamu pernah mengajar bahasa Jerman kan? Juga memberi kursus bahasa Jerman di Indo? Jadi kamu hrus banyak-banyak belajar lagi‘‘ kata ibu si kecil. Alhamdulillah, si Ibu paham banget apa yang kumau. Keluarga mereka sangat mendukung untuk meningkatkan bahasaku.

Aku berharap hari demi hari aku bisa mengasah bahasaku lebih baik lagi. Huhuhuhu. Teet waktunya makan siang. Siang ini kami makan pukul setengah dua. Si kecil pulang sekolah satu jam lebih lama dari biasanya karena ada pelajaran tambahan yaitu pelajaran olah raga. Menu kali ini yaitu Pfannkuchen. Kue yang digoreng dari bahan buah-buahan pisang dan juga apel di campur susu, gula, dan keju. Apalagi ya? Hmm lupa. Huffft

Setelahnya si Ibu ada acara di luar, aku ditinggal sendirian sama si kecil. Tugasku ya menemani si kecil di rumah. Tidak ada alasan untuk meninggalkan si kecil sendirian di rumah. Kalaupun aku harus ke toilet atau shalat. Aku harus meminta si kecil untuk berada tidak jauh dari keberadaanku. Tak lupa untuk memberi makan 2 anjing jam 3 sore. Ini pertama kalinya aku ditugasi ngasih anjing makanan. Dan aku kesulitan. Hhahaaha. Walaupun gak nggigit, gak menggonggong, aku harus hati-hati, anjingnya besarrrrrrr. Memberi makan anjing aja aku udah ribet bangeettt, upsyyy ini pertama kali. So das ist menschlich alias manusiawi wkwk menghibur diri :D

Entah aku bersyukur banget hari ini, perasaanku gak galau lagi. Hingga waktu makan malam, kami pun ngorol bersama di ruang makan. Obrolan kali ini, apa yang harus kulakukan jika aku balik ke Indo. Entahlaah, cita-citaku tetep yang terbaik. Kusampaikan keinginanku dan harapanku, mereka mendukung.

Dan yaaaa hari sudah mulai larutttt, aku pamit untuk tidur. GUTE NACHT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline