Lihat ke Halaman Asli

Rindu yang Tak Terbendung

Diperbarui: 17 Januari 2023   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu sore, ketika kami sekeluarga sedang duduk santai diteras depan rumah, sambil menunggu bedug maghrib setelah seharian berpuasa. Hari itu adalah hari ke 15 kami menjalankan ibadah puasa, tiba-tiba handphoneku berdering...

Kriiing...kriiing...kringgg...aku terlompat seketika, mendengar handphoneku yg sedang mengisi daya berbunyi. Aku segera menghampiri meja yang ada di pojok ruang keluargaku. Setelah kulihat ternyata tertulis kata ' my lovely mommy' aku segera mengangkat telpon itu...

"Assalamualaikum, ibu" .sapaku dengan bahagia

"Waalaikum Salam nak" sahut ibu diujung sana

"Apakabar ibu".tanyaku lagi

" Alhamdullilah nak, ibu masih diberikan kesehatan dan masih bisa menjalankan ibadah puasa " jelas ibu dengan suara yang sangat berat..

Aku tertegun mendengar suara yang sangat berat diujung sana . Aku tahu suara itu merupakan suara rindu dari seorang ibu yang mengharapkan kepulangan anak dan cucunya pada lebaran ini , sehingga kami semua bisa berkumpul disaat hari raya dirumah ibu. 

" Kamu apa kabar ,nak " tanya ibu 

"Alhamdullilah, bu. Kami disini sehat semua Bu." Jawabku singkat

" Anak-anak mu bagaimana, mereka puasa semua ya" tanya ibu lagi

" Alhamdullilah, Bu . Semua puasa kecuali Reyhan , puasanya masih setengah hari. Belum kuat sampai bedug." Sahutku dengan cepat..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline