Teori Perkembangan Sosial menurut Lev Vygotsky
> Teori Sosiokultural
Karya Lev Vygotsky (1934, 1978) telah menjadi dasar banyak penelitian dan teori dalam perkembangan kognitif selama beberapa dekade terakhir, khususnya apa yang dikenal sebagai teori sosiokultural. Teori Vygotsky mencakup konsep-konsep seperti alat khusus budaya, pembicaraan pribadi, dan zona perkembangan proksimal.
Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor budaya dan sosial. Ia menekankan peran interaksi sosial dalam pengembangan kemampuan mental, misalnya berbicara dan bernalar pada anak-anak. Vygotsky sangat yakin bahwa komunitas mamainkan peran utama dalam proses "membuat makna"
Perkembangan kognitif adalah proses yang dimediasi secara sosial di mana anak-anak memperoleh nilai-nilai budaya, keyakinan, dan strategi pemecahan masalah melalui dialog kolaboratif dengan anggota masyarakat yang lebih berpengetahuan.
Orang lain yang lebih berpengetahuan (MKO) adalah seseorang yang memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi atau pemahaman lebih besar daripada pelajar mengenai tugas, proses, atau konsep tertentu.
MKO dapat berupa guru, orangtua, pelatih, atau bahkan teman sebaya yang memberikan bimbingan dan pemodelan agar anak dapat mempelajari keterampilan dalam zona perkembangan proksimal mereka (kesenjangan antara apa yang dapat dilakukan anak secara mandiri dan apa yang dapat mereka capai dengan bimbingan).
Interaksi dengan orang lain yang lebih berpengetahuan tidak hanya meningkatkan kuantitas informasi dan jumlah keterampilan yang dikembangkan anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan fungsi mental tingkat tinggi seperti penalaran formal. Vygotsky berpendapat bahwa kemampuan mental yang lebih tinggi hanya dapat berkembang melalui interaksi dengan orang lain yang lebih maju.
Menurut Vygotsky, orang dewasa dalam masyarakat mendorong perkembangan kognitif anak-anak dengan melibatkan mereka dalam berbagai aktivitas yang menantang dan bermakna. Orang dewasa menyampaikan kepada anak-anak bagaimana budaya mereka menafsirkan dan menanggapi dunia. Mereka menunjukkan makna yang mereka berikan pada objek, peristiwa, dan pengalaman. Mereka memberi anak apa yang harus dipikirkan (pengetahuan) dan bagaimana cara berpikir (proses, alat untuk berpikir).
Teori Vygotsky mendorong pembelajaran kolaboratif dan kooperatif antara anak-anak dan guru atau teman sebaya. Perancah dan pengajaran timbal balik merupakan strategi pendidikan yang efektif berdasarkan ide-ide Vygotsky.
Perancah melibatkan guru yang menyediakan struktur pendukung untuk membantu siswa menguasai keterampilan yang melampaui level mereka saat ini. Dalam pengajaran timbal balik, guru dan siswa bergiliran memimpin diskusi menggunakan strategi seperti meringkas dan mengklarifikasi. Baik perancah maupun pengajaran timbal balik menekankan konstruksi pengetahuan bersama, sejalan dengan pandangan Vygotsky.