Lihat ke Halaman Asli

Analisis Pemasaran Basreng Ikan Tongkol

Diperbarui: 6 November 2021   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Basreng Ikan Tongkol

ANALISIS PEMASARAN BASRENG IKAN TONGKOL

Junianto1 dan Widia Rusyani2

Dosen Departemen Perikanan_UNPAD

Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD

Basreng (bakso goreng) ikan merupakan salah satu camilan khas Sunda yang terbuat dari olahan ikan yang diiris tipis kemudian digoreng. Penyajian basreng dapat menggunakan taburan bumbu pedas. Penjualan basreng saat ini menyajikan basreng dengan tingkat kepedasan yang bervariasi. Selain varian pedas, ada juga rasa lain tergantung dari bumbu perisa yang dipakai, meliputi keju, rumput laut dan lain-lain. Selain variasi rasa, basreng juga dapat digoreng kering atau setengah matang. Jika digoreng kering, akan terasa renyah seperti kerupuk dan jika setengah matang akan terasa kenyal jika dikunyah (Yuyun, 2010).

Ikan yang potensial digunakan sebagai bahan baku bakso adalah ikan tongkol. Ikan tongkol adalah salah satu ikan yang memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 26,2%/100g dengan kandungan lemak yang rendah 1%/100g, selain itu ikan tongkol juga banyak akan kandungan asam lemak omega-3 (Sanger 2010).

Basreng Ikan Tongkol/Dokpri

2-61865fa406310e19477a8313.png

Gambar 2.  (a) Pedas dan (b) Original


Dok. Pribadi

Gambar 3. Kemasan Basreng Ikan Tongkol (a) Standing Pouch dan (b) Ecer/Dokpri


Berikut dibawah ini merupakan prosedur singkat pembuatan basreng ikan tongkol yaitu :

  1. Pencampuran daging ikan tongkol dengan aci/ tepung tapioka dan bumbu lainnya;
  2. Pembuatan adonan dengan diaduk menggunakan mesin khusus bakso;
  3. Pembentukan adonan menggunakan tenaga mesin pencetak bakso dan opsi lain bisa dengan tenaga manual;
  4. Perebusan adonan bakso ikan tongkol hingga matang atau sampai adonan mengapung ke permukaan;
  5. Pengeringan bakso diatas papan/ saringan dengan cara diangin-anginkan;
  6. Pengirisan dilakukan setelah pengeringan, bakso diiris kecil-kecil;
  7. Penggorengan dilakukan dengan proses 2 kali, pertama api sedang dan kedua api yang suhu tinggi/ full;
  8. Pencampuran bumbu setelah penirisan, dengan bumbu yang diberikan berupa cabai bubuk (variasi pedas) dan asin (original);
  9. Pengemasan dilakukan menimbang terlebih dahulu setiap basreng ikan tongkol  dengan berat 100 gram (kemasan standing pouch) dan 250 gram (kemasan  ecer/ 20 pcs).

Basreng Ikan tongkol terindentifikasi  cocok untuk memenuhi kebutuhan fisiologis konsumen.      Target sasarannya  yaitu kalangan anak-anak hingga dewasa yang memiliki sifat suka untuk mengkonsumsi cemilan, tertarik terhadap makanan yang punya daya tarik seperti warnanya yang mencolok, baunya yang kuat, dan  suka mencoba hal yang baru.

Pesaing produk basreng ikan tongkol sudah lama ada dan cukup terkenal dengan merk yang berbeda dan kualitas yang berbeda pula. Contohnya seperti basreng daging sapi, basreng daging ayam, basreng daging udang, basreng daging cumi.  Pesaing lainnya adalah basreng ikan nila, basreng ikan tenggiri, basreng ikan salmon, basreng ikan kakap, basreng ikan kerapu, basreng ikan kurisi, basreng ikan kembung, basreng ikan acang-acang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline