Lihat ke Halaman Asli

Widi Budi

Universitas Pamulang

Eksistensi Bahasa Serapan

Diperbarui: 26 Desember 2024   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa atau kata serapan yang sudah masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia telah banyak digunakan dan sudah menjadi bahasa sehari-hari saat berkomunikasi oleh masyarakat. Saat ini fenomena kata serapan yang bertambah di dalam KBBI seiring zaman. Penambahan kosakata atau bahasa serapan terjadi diakibatkan banyak bahasa baru yang muncul dari bahasa asing. Kata serapan itu terdapat dalam kamus KBBI dengan adanya komunikasi pada saat zaman kolonial. Bahasa asing itu banyak digunakan untuk interaksi dalam berdagang dan lainnya. Seperti beberapa bahasa Belanda yang beberapa bahasanya diserapkan lalu terdapat dalam KBBI, yaitu seperti Docent menjadi Dosen, Koelkast menjadi kulkas, Kantoor menjadi kantor. Selain bahasa Belanda, terdapat pula bahasa asing lainnya  seperti Inggris, melayu, hingga bahasa daerah. Proses yang terjadinya bahasa-bahasa tersebut menjadi bahasa Indonesia ada yang melalui proses gramatikal dan non gramatikal. Pengembangan tersebut terjadi biasanya dari sebuah lisan pada saat bahasa tersebut dibentuk. Sebagai contoh bahasa Arab yang dahulunya hadir digunakan sebagai komunikasi dalam berdagang. Contoh kata serapan yang berasal dari bahasa Arab seperti, Barokah menjadi berkat atau berkah.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline