28 Tim Peserta IJL Ahad pekan ini tanggal 14 Okteber 2018 akan memulai pertandingan perdana. Jam 8 WIBB seluruh peserta diharapkan kehadirannya di Stadion Mini Cisauk untuk melakukan Opening Ceremony. Distadion ini nantinya, untuk hari itu akan digelar 7 pertandingan dari 14 tim yang tergabung dalam Group A atau Phenomenon.
CEO Indonesia Junior League, Rezza Mahaputra Lubis menuturkan bahwa "Khusus untuk opening ceremony akhir pekan nanti, semua tim tanpa terkecuali yakni 28 kontestan IJL Mayapada U-13 wajib hadir di Stadion Mini Cisauk. Setidaknya bisa jadi bukti eratnya kekeluargaan antar SSB meski ketatnya persaingan sudah menunggu di depan mata,"
Dari jadwal yang di release Penyelengara, Opening Ceremony akan di langsungkan dari pukul 8 hingga pukul 9.. dilanjutkan dengan pertandingan perdana antara Indonesia Muda Utara dan Ragunan Soccer School menurut penyelenggara pertandingan ini adalah pertandingan nostalgia, kenapa?, karena edisi pertama musim 2014/2015 yang saat itu digelar di Lapangan Waduk Pluit, pernah mempertemukan kedua kesebelasan ini.
Stadion Mini Cisauk, adalah Stadion yang ditetapkan operator liga ini untuk penyelenggaraan IJL usia 13 tahun, sedangkan untuk usia 9 tahun dan 11 tahun, yang telah dilangsungkan sebelumnya, penyelenggaraanya dilakukan di Lapangan Bola Puspitek.
Stadion Mini Cisauk yang berjarak kurang lebih 8 s/d 9 km dari Lapangan Bola Puspitek adalah lapangan yang telah dipilih penyelenggara dari sejumlah tempat yang menjadi kandidat sebagai tempat penyelenggaraan liga ini.
"Merias" wajah Stadion Mini Cisauk tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski demikian hal tersebut jadi tantangan untuk operator kompetisi sepak bola usia dini, Indonesia Junior League.
Tekstur tanah Stadion Mini Cisauk yang bergelombang juga berlubang menjadi PR tersendiri bagi penyelenggara, yang pertama dilakukan adalah dengan menambalnya menggunakan pasir namun tidak boleh sembarangan karena disini sifat pasir sudah sebagai media tanam. Intensitas penyiraman juga harus diperhatikan untuk itu Sistem drainase juga kami perbaiki lagi.
"Dibanding Lapangan Bandara Soekarno-Hatta sampai Puspiptek Serpong yang pernah saya tangani bersama IJL, harus diakui penanganan Stadion Mini Cisauk ini jauh lebih mudah," ujar Sachroni, penanggung jawab lapangan IJL.
Maksudnya mudah adalah memang dari awal lapangan dikhususkan untuk kegiatan sepak bola namun sayang perawatannya kurang terjaga hingga berimbas pada tekstur tanahnya. "Di Stadion Mini Cisauk juga masih banyak rumput liar, jadi harus kami bereskan satu per satu agar tidak mengganggu pertumbuhan rumput yang baru,"
Pembenahan tribun penonton juga tak luput dari perhatian begitu juga dengan kebersihan sekitar area venue pertandingan.
Semoga apa yang telah dilakukan oleh operator menghasilkan yang terbaik buat semua baik buat para peserta, orang tua dan dunia persepak bolaan Indonesia pada umumnya di masa yang akan datang ..