Seminggu ini, seluruh mata menyorot ke tanah dewata Bali dikarenakan kegiatan KTT G20 dimana 17 kepala negara dan perwakilannya dari anggota G20 hadir dan melakukan beragam kegiatan. Ditengah konflik Rusia - Ukraina dan beberapa ketegangan lain serta pasca pandemi covid19, kegiatan G20 ini benar - benar dinantikan terutama oleh warga Bali sendiri serta masyarakat di Indonesia.
Dengan tema "Recover Stronger, Recover Together. " kegiatan G20 membawa angin segar bagi masyarakat di Bali dimana sektor perekonomian yang bertumpu di bidang pariwisata terutama wisatawan luar bangkit kembali.
Bali yang dikenal di mata dunia menjadi tempat seni, budaya, wisata alam, wisata religi, adat dan beragam keunikan lainnya dan sisi itulah yang kemudian benar - benar ditampilkan dalam penyelenggaraan KTT G20.
Para kepala dunia dan perwakilannya disambut dengan tari pendet ketika tiba di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai. Tari pendet sendiri awalnya adalah sebuah tarian upacara dimana Upacara ini adalah perwujudan rasa syukur, hormat dan sukacita untuk menyambut para dewata yang turun ke bumi. Secara etimologis, mendet berasal dari mendak (menyambut). Dari prosesi inilah lahir tari pendet.
"Amazing, Splendid, Wonderful," ujar, Joe Biden pada, 13 November 2022 ketika disambut oleh tari tersebut saat tiba di Bali.
Di sekitar area pelaksanaan pun terpasang penjor - penjor yang menghiasi sisi jalan raya. Fungsi atau makna penjor Galungan dalam kegiatan upacara dan hari raya agama Hindu di Bali, berkaitan erat dengan Galungan melambangkan pertiwi bhuwana Agung dan simbol gunung yang memberikan kesejahteraan dan keselamatan. Lambang pertiwi digambarkan sebagai bentuk wujud naga Basuki dan Ananta Boga.
Dari sisi ekonomi kehadiran wisatawan pra, selama dan pasca acara KTT G20 diharapkan meningkat sehingga event - event pariwisata, seni budaya kembali rutin. Para pekerja seni dan budaya di Bali berharap pemerintah mampu menjaga kestabilan keamanan regional dan juga penanganan agar tidak terjadi pandemi kembali.
Wahyu Subiyanto seorang musisi dan Gitaris yang biasa tampil dari panggung ke panggung musik untuk menghibur para wisatawan mengatakan Efek G20 saat ini belum ada, bahkan beberapa tempat dilarang tampil, namun event - event diluar area sudah mulai pulih dan ramai kembali.
Ke depannya mudah - mudahan para wisatawan asing kembali ke Bali karena mereka mengenal daerah ini dengan keindahannya. G20 menjadi panggung untuk menunjukkan bahwa Bali telah kembali.
Ananda Putri Pramessy, seorang mahasiswi fakultas hukum dan juga pelaku budaya yang merupakan bagian dari yang disebut sebagai generasi Z mengatakan bahwa dengan kemajuan media sosial, sebuah acara berskala besar seperti G20 sepatutnya membawa imbas besar ketika peliputan dan promosi terutama berkaitan dengan keunikan yang ada di Bali yaitu adat, seni dan budaya yang dipadukan dengan nuansa alam serta sisi spiritual.