Lihat ke Halaman Asli

Rintihan Ponselku

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_107082" align="aligncenter" width="195" caption="gambar: boleh aplot dari HaDe"][/caption]

Dear Empu, lama kau tak menyentuhku. Lama pula kau tak membuka SeleQ-ku untuk kau tulisi semua yang ada di pikiranmu. MobiReader-ku pun tak pernah lagi kau isi dengan bacaan-bacaan bermutu. Bacaan yang dulu kau masukkan ke sana pun sampai basi karena tak pernah kau baca. Alasanmu karena mood. Mood lah yang selalu kau salahkan sebagai pembunuh ide-ide kreatifmu. Tanpa kau sadari, mood itu akan membunuh keinginanmu. Dan pada akhirnya dia akan membunuh dirimu. Lalu, masihkah kau akan berlindung di balik ketiak mood itu?

***

Dear empu yg kini lebih mencumbu bantalmu. Apakah bantalmu lebih menjanjikan kenikmatan melebihi menulisiku? Apakah bermimpi lebih menantang dari bertualang dengan imajinasimu? Apakah suara dengkuranmu telah meredam suara hatimu?

***

Dear empu..Aku menunggu.. Aku menunggu kau tak hanya menuliskan tema-tema mentah di catatan singkatmu. Tema hanya akan jadi tema lalu mati tak berguna jika kau tak memetakannya. Dear empu..Aku menunggu.. Aku menunggu kau men-charge batreku..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline