Hidrografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengukuran dan penggambaran sifat dan bentuk dasar perairan serta dinamika air. Dasar laut meliputi topografi dasar laut, tipe material dasar laut dan morfologi dasar laut, sedangkan dinamika badan air berkaitan dengan pasang surut dan arus. Informasi tentang fenomena dasar air dan dinamika badan air diperoleh melalui pengukuran yang operasinya disebut survei hidrografi.
Dalam mengukur kedalaman air seringkali juga dikaitkan dengan beberapa faktor penting (aspek fisika lautan) seperti gelombang.
Untuk ini ditambahkan faktor cahaya atau kecerahan, tekanan, suara di laut dan lain-lain. Dapatkan data kedalaman optimal yang mencakup semua kedalaman area survei. Saat ini alat elektronik yang disebut echosounder dapat digunakan untuk mengukur kedalaman air.
Echosounder menggunakan metode akustik atau prinsip pengukuran selisih fase pulsa dengan cara menghitung selisih pemancaran dan penerimaan dari pulsa kustik. Gelombang akustik dipancarkan dari transduser. Transduser adalah salah satu bagian dari alat pemeruman yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik kemudian menghasilkan gelombang akustik. Penggunaan gelombang akustik dalam pengukuran bawah air adalah teknik paling populer dalam hidrografi saat ini. gelombang akustik pada 5 kHz atau 100 Hz mempertahankan kehilangan intensitas kurang dari 10% pada kedalaman 10 km selama gelombang akustik.
Frekuensi 500 kHz kehilangan intensitasnya pada kedalaman kurang dari 100 meter. Kemudian gelombang akustik tersebut kemudian merambat melalui air dengan cepat rambat yang telah diketahui, sampai menyentuh dasar laut kembali lagi ke transduser. Hasil pengukuran kedalaman disimpan dan ditampilkan Digital. Tampilan tersebut adalah profil kedalaman air di sepanjang jalur survei kapal (lajur perum). Ketika pengukuran dan waktu pengukuran ditandai pada titik-titik tertentu lokasi ditentukan terus menerus dan disimpan sebentar, maka hasilnya posisi kapal saat ini dapat direkonstruksi dari perekaman waktu melakukan pengukuran kedalaman.
Echosounder biasa dipasang pada perahu dan kapal untuk mendeteksi gerombolan ikan dan pola penyebarannya, dipasang pada pintu air sungai untuk memantau ikan yang hidup. Akurasi pada echo sounder dalam mendeteksi objek ditentukan dengan daya dan kekuatan sinyal yang di pancarkan, semakin besar daya yang berasal dari echo sounder, maka semakin tinggi pula peluang untuk mendapatkan pantulan sinyal gema dari kedalaman air yang ingin diketahui. Jadi semakin besar daya yang dipancarkan maka semakin mudah membedakan antara sinyal gema yang berasal dari objek dan sinyal gema yang berasal dari dasar laut.
Instrumen echosounder ini mampu mendeteksi ikan dan dasar laut secara bersamaan. Metode Scientifiec echosounder mampu mengukur dengan mudah sinyal pantulan (echoes) yang berasal dari ikan dan dasar laut. Teori dari bottom scattering telah dikembangkan untuk melihat performance dari scientifiec echosounder.
Disusun Oleh:
1. Wida Qotrunnada (2230801088)
2. Erlin Syafina (2230801089)
3. Siti Mutoharoh (2240801109)