Lihat ke Halaman Asli

Aksi Nyata: Cara Memberikan Umpan Balik yang Spesifik dan Bermakna

Diperbarui: 28 Desember 2022   04:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru memberikan umpan balik. (Foto: Dokpri)

Dalam proses pembelajaran hampir semua guru pernah memberikan umpan balik kepada murid-muridnya. Pada pembelajaran paradigma baru proses asesmen menerapkan pola pikir bertumbuh. Pola pikir bertumbuh adalah pola pikir yang mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu dampak pada pembelajaran ini adalah penekanan akan  pentingnya umpan balik terhadap pencapaian tujuan belajar murid.

Umpan balik yang tepat akan berpengruh pada motivasi belajar murid. Pemberian umpan balik dilakukan untuk membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir pembelajaran. Lantas, bagaimanakah cara melakukan umpan balik yang tepat?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita pahami dulu apakah umpan balik itu? Umpan balik adalah komentar atau respon terhadap hasil karya dan proses belajar murid yang relevan dengan teknik penilaian formatif yang diberikan. Umpan balik menggambarkan apa saja yang sudah dicapai dan apa saja yang seharusnya dilakukan lebih baik dalam mencapai kompetensi yang dimaksud.

Selain itu, umpan balik juga berisi saran terkait strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh murid untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah ditargetkan. Umpan balik sangat diperlukan baik bagi murid maupun  guru untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan. Umpan balik juga dapat dilakukan antarmurid.

Guru dapat memberikan umpan balik, baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan kondisi yang ada. Guru didorong untuk melakukan umpan balik secara interaktif dengan murid. Guru juga dapat memberikan umpan balik dengan cara mencontohkan jika murid memerlukan contoh bagaimana cara melakukan sesuatu. Umpan balik dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, setelah melakukan penilaian, atau setelah murid selesai mengerjakan tugas. Guru sebaiknya memberikan umpan balik sesegera mungkin agar murid dapat memberikan peningkatan hasil pembelajaran yang diharapkan.

Ada pun prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam memberikan umpan balik adalah fokus, bermakna, adaptif, dan spesifik.

Guru menjelaskan prinsip-prinsip pemberian umpan balik. (Foto: Dokpri)

Fokus artinya umpan balik harus terpusat pada isi yang relevan dengan kriteria tugas, indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan pembelajaran. Bermakna maksudnya adalah umpan balik tidak hanya sebatas skor berupa angka atau nilai, tetapi juga deskripsi terkait pencapaian murid dan motivasi terkait apa yang perlu ditingkatkan. Jadikan respon murid terhadap umpan balik sebagai indikator mengenai ketepatan umpan balik yang diberikan.

Adaptif, maksudnya adalah memberikan umpan balik sesuai dengan karakteristik murid, jenis, dan kompleksitas tugas, serta jenis kesalahan. Pemberian umpan balik berupa ucapan “bagus, keren atau masih kurang baik” belum dapat memberikan informasi yang jelas bagi murid.

Spesifik, maksudnya adalah sampaikanlah secara lebih khusus informasi tentang apa yang telah murid lakukan dengan baik, dan apa yang mungkin masih perlu diperbaiki. Sampaikan juga apa yang murid lakukan secara berbeda dari sebelumnya.

Salah satu acuan dalam memberikan umpan balik adalah dengan menggunakan tangga umpan balik yaitu tingkatan pemberian umpan balik yang terdiri dari klarifikasi, nilai, perhatian, saran, dan apresiasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline