Disela-sela mengikuti berbagai acara Kompasianival 2022, Kelana Masa Depan saya duduk merenung di bawah pohon disisi patung pendiri Kompas.
Menikmati chicken steak menatap satu persatu tamu yang datang. Menghirup oksigen yang dihembuskan pohon rindang. Membuat coretan membayangkan masa depan.
Andaikan hidup ini saling mawas diri, saling menghargai sebagaimana yang aku saksikan hari ini. Bertegur sapa tanpa membedakan ras dan suku bangsa. Saling menolong tanpa mengharap balas jasa. Tentu hidup terasa lebih hidup.
Setelah coretan itu kuteliti dan kubaca rasa ragu dan malu menerpa. Akankah Kompasianer sudi mengapresiasi dan membacanya. Tulisan seorang guru yang sedang belajar menulis. Kompasianer inilah puisi hasil coretan ku di bawah pohon mangga. Setelah kuselami setiap jiwa. Puisi Akrostik berjudul "Kompasianival."
K egembiraan terpancar di wajah mereka
O rang-orang saling pandang bertegur sapa
M emanjakan diri menikmati acara
P erlahan dan pasti
A ngan melayang membumbung tinggi