Setiap sekolah pasti memiliki mutiara terpendam. Bisa sampai puluhan bahkan. Layaknya mutiara, ia perlu diangkat, dibersihkan dan digosok agak lebih berkilau. Seperti cerita berikut ini.
Sabtu pagi cuaca mendung. Saya mendapatkan kabar bahwa hari ini ada anak murid yang sedang bertanding karate. Saya mencoba mewawancarainya.
“Halo selamat pagi, benar namamu Tsamarah?”
“Iya benar Pak.”
“Kelas berapa?”
“Kelas 7H Pak?
“Di mana?”
“SMPN 164 Jakarta Pak.”
“Katanya sedang mengikuti lomba ya?”
“Iya Pak?”