Lihat ke Halaman Asli

Wida Fauzia

Mahasiswi

KKN Tematik UPI 2022: Edukasi Mengenai Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun yang Baik dan Benar di SDN 2 Cigelam

Diperbarui: 23 Agustus 2022   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokpri)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat di wilayah dan waktu tertentu.

KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun ini mengangkat tema “KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs (Sustainable Development Goals) Desa dan MBKM”. Tema tersebut terdapat berbagai macam subtema yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok besar peserta KKN.

Dengan pelaksanaan KKN ini, saya Wida Fauzia dari kelompok 128 mendapatkan tema “Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi” yang dilaksanakan di Desa Cigelam, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta.

Dalam pelaksanaannya saya dan teman-teman kelompok 128 dibantu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Ibu Dr. Hj. Linda Setiawati, M.Pd.

Air bersih merupakan sumber kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Salah satu pemanfaatan air bersih bagi manusia yaitu untuk mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan tertentu seperti sebelum makan, setelah anak bermain kotor-kotoran, dan kegiatan lainnya. Mencuci tangan dengan memakai sabun menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting terutama bagi kesehatan walaupun itu hal kecil yang kadang di sepelekan oleh sebagian orang. Dengan kebiasaan kita  menerapkan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dengan air mengalir dapat membantu menghindari beberapa penyakit tertentu, seperti penyakit diare, infeksi saluran pernafasan atas  hingga lebih dari 50%, menurunkan 50% insiden avian  influensa, hepatitis A, kecacingan, penyakit kulit dan mata. Maka dari itu mencuci tangan tidak asal hanya dengan air saja, melainkan dengan memakai sabun dan tentunya menggunakan air bersih yang mengalir.

Di SDN 2 Cigelam sudah menyediakan tempat mencuci tangan untuk siswa, tetapi tidak ada sabun di setiap wastafel tersebut. Setelah diperhatikan, para siswa jarang ada yang mencuci tangan sebelum makan ataupun setelah berkegiatan, maka dari itu penulis membuat program kerja dengan memberikan edukasi dan praktik mengenai pentingnya CTPS sekaligus memberikan sabun cuci tangan kepada sekolah tersebut. Dengan harapan kedepannya sekolah ini selalu menyediakan sabun cuci tangan di setiap wastafel.

Penulis memberikan materi mengenai pentingnya CTPS, waktu terpenting untuk CTPS, dan langkah-langkah CTPS yang baik dan benar dengan waktu 20 detik. Penulis juga memberikan beberapa hadiah untuk siswa yang berani memperagakan langkah-langkah cuci tangan didepan kelas sebelum berlangsungnya praktik agar lebih bersemangat. Setelah itu para murid  langsung diajak praktik CTPS masing-masing sesuai dengan materi yang telah penulis berikan. Lalu penulis membagikan kuisioner mengenai pelaksanaan CTPS yang telah dilakukan beserta kesan dan pesan selama pembelajaran di kelas. Para siswa pun sangat berantusias dan merasa senang dengan adanya praktik CTPS. Dengan adanya edukasi ini penulis harap dapat menyadarkan siswa betapa pentingnya CTPS untuk kesehatan dan dapat menjadi kebiasaan dari sejak dini

(Dokpri)

(Dokpri)

(Dokpri)

(Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline