Lihat ke Halaman Asli

Career Break Itu Bukan Hal Tabu

Diperbarui: 2 Oktober 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Terkadang, perlu untuk memilih menjalani career break (Freepik via kompas.com)

Beberapa minggu ini saya terpaksa harus menelan ludah sendiri, mengaktifkan Linkedin saya. 

Pada beberapa kesempatan yang lalu, saya sempat berpikiran tidak akan menggunakan Linkedin dikarenakan semakin sulitnya mendapatkan informasi pekerjaan di platform tersebut. 

Ada beberapa alasan mengapa saya tidak ingin menggunakan Linkedin saat itu.

Alasan pertama tentunya karena dunia pekerjaan saya yang tidak begitu relevan di Linkedin, nyaris semuanya merupakan informasi lowongan kerja untuk perusahaan profit sedangkan saya lebih banyak bekerja di non profit. 

Kemudian alasan kedua, maraknya motivator abal - abal dengan dongeng ajaibnya. 

Sekalipun saya sekarang bisa menyembunyikan postingan tersebut ternyata beberapa saat kemudian akan muncul kembali tapi dengan sedikit modifikasi dongengnya, sungguh mencengangkan. 

Hingga alasan terakhir adalah dari sekian lowongan pekerjaan tersebut, beberapa lowongan pekerjaan yang tidak relevan seringkali muncul dan berulang - ulang. 

Saya memiliki beberapa dugaan, antara perusahaan memang sering membuka lowongan atau memang belum ditutup oleh pengiklan lowongan.

Hingga akhirnya beberapa saat berlalu sekalipun lowongan yang berulang itu masih muncul, saya terpaksa harus mengaktifkan kembali dikarenakan ada beberapa keperluan terutama hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sumber gambar : Linkedin Work Like A Human-Jane Piper

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline