Lihat ke Halaman Asli

Menjalani Beberapa Hobi Pasca Layoff

Diperbarui: 13 September 2024   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Cycling Intervals That Will Make You Faster (active.com) 

Setiap orang pastinya memiliki hobi, beberapa orang juga dalam hobi tersebut acapkali dijadikan juga sebagai pekerjaan. Sampai - sampai ada juga yang bilang, bekerjalah sesuai hobimu niscaya kamu akan senang menjalankannya. Apakah terdengar menarik? Bisa jadi iya, namun bisa jadi tidak juga. Kita akan melihat semua dari dua sudut pandang yang berbeda. Nah kebetulan kali ini saya akan bercerita mengenai hobi - hobi saya yang jarang sekali dilakukan selama masih bekerja kantor, apabila dilakukan pun hanya beberapa hobi saja. 

Pasca layoff dari kantor di bilangan Jakarta Pusat, praktis waktu saya berubah drastis. Dari full time bekerja kantor, kini saya hanya menjalankan beberapa proyek kecil jika ada. Namun jika tidak ada praktis saya ya hanya di rumah, itu juga melakukan beberapa kegiatan positif agar pikiran tetap terjaga dan tentunya menjauhkan dari hal - hal yang seringkali saya sendiri kewalahan menghadapinya (overthinking). 

Beberapa hobi saya ini sebenarnya ada yang sudah terealisasi dan juga seringkali saya lakukan juga di waktu - waktu tertentu. Ada juga hobi saya yang belum terealisasi sampai sekarang, namun sambil menunggu ada lebih baiknya menekuni yang sudah ada. Kira - kira hobi apa saja ya yang layak dilakukan pasca layoff ini? Mari kita simak sebagai berikut : 

  • Olahraga :

Sebenarnya saat saya masih remaja, olahraga yang saya sukai terbatas hanya basket dan bulutangkis saja. Tidak seperti kawan - kawan saya yang sangat menyukai olahraga sepak bola, bahkan keluarga dari bapak saya mayoritas adalah pemain bola baik laki - laki maupun perempuan. Lain halnya dengan keluarga dari ibu yang mayoritas adalah pemain bulutangkis dan dari sini saya juga ikut menyukai olahraga tersebut. Saat kakek saya masih ada, kami sebagai cucu dari keluarga ibu seringkali diajak berlatih tanding di lapangan. Hal yang rutin namun sayangnya kini sudah tidak mungkin lagi dilakukan pasca tinggal disini (Sukamakmur).

Semenjak saya tinggal di Sukamakmur, beberapa hobi tersebut semakin tidak tersalurkan. Masyarakat yang tidak familiar dengan olahraga basket hingga tiadanya lapangan bulutangkis membuat saya akhirnya menekuni dua olahraga lainnya yang jarang saya lakukan saat remaja yaitu lari dan bersepeda.

Saya sebenarnya tidak begitu suka olahraga lari karena saya merasa nafas sangat pendek dan mudah lelah. Setelah saya belajar dari beberapa pakarnya hingga menonton tutorial di Youtube ternyata ada teknik pernapasan yang bisa digunakan saat berlari. Kini saya bisa enjoy untuk berolahraga lari dan setiap akhir pekan saya usahakan untuk lari di sekitar rumah saja. Kebetulan saya sendiri sudah pernah menulis di artikel terdahulu, silahkan untuk dicari.

Kemudian untuk olahraga bersepeda sebenarnya ini yang paling sederhana namun susah dilakukan juga pasca tinggal disini. Medan yang sepertinya tidak bersahabat untuk saya terkadang membuat berolahraga yang ini cukup untuk jarak terdekat saja. Saya seringkali takjub dengan orang - orang yang bisa gowes jarak jauh, saya saja untuk 5 kilometer di sekitar rumah saja sudah engap. 

Sedangkan rekor saya untuk tahun ini adalah sejauh 52 kilometer ketika masih di Jakarta. Waktu itu saya bersepeda dari Rawasari ke Universitas Indonesia pulang pergi. Medan yang datar tentunya membuat saya masih enjoy saja. Semoga saja saya bisa kembali konsisten bersepeda kembali di rumah.

  • Fotografi : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline