Lihat ke Halaman Asli

Tidak Apa-Apa

Diperbarui: 22 Agustus 2022   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://twitter.com/arman_dhani/

Saat menulis ini saya sedang dalam keadaan buntu akan ide atau mungkin bisa dibilang miskin akan ide terkait bahan menulis. Lantas saya berpikir sejenak, apa tidak apa - apa untuk dibilang miskin ide untuk menulis namun lantas menjadi tulisan yang serampangan atau mungkin tidak enak untuk dibaca. Toh saya juga tidak berpikir tulisan saya harus dibaca atau mungkin diberi rating, setidaknya untuk menjaga kewarasan saya maka dengan menulis adalah salah satu dari sekian caranya.

Hari ini sebenarnya saya berencana untuk mengecek kos - kosan, namun kendaraan semuanya sedang terpakai dan juga mungkin karena lokasi kos tersebut sudah saya cek tahun sebelumnya maka saya yakin pasti masih sama. Pembahasan mencari kos selalu mencuat setiap mendapatkan proyek baru, mencari - cari kos dan mengumpulkan uang untuk berangkat pindahan. Cukup menarik juga ya, tiap pindah wilayah kerja mesti harus juga siapkan dana untuk pindahan. Hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, padahal kalau dulu cukup dengan menggunakan jasa pindahan kos saja namun karena sekarang wilayah kerja tidak hanya di Jabodetabek praktis dana pindahan bisa membengkak entah untuk biaya tol, bahan bakar mobil hingga makanan jika mengajak keluarga ikut ke lokasi kos.

Minggu depan sudah dekat, namun belum juga beranjak dari mencari kos yang cocok sebagai cadangan apabila yang ini sudah penuh. Tidak apa - apa, sekali lagi saya berusaha menenangkan diri yang mudah panik ini. Rasanya ternyata sulit juga ya untuk melatih tidak panik ini, kadang saya juga berpikir darimana serangan panik ini berasal. Apa karena ekspektasi kita terlalu berlebihan sehingga menjadi tidak apa - apa atau nrimo itu hal yang sangat susah sekali diterima ya belakangan ini?

Tiba - tiba saya teringat salah satu tweet dari Arman Dhani berikut terkait tidak apa - apa, mungkin lingkungan sekitar yang dulu menaruh sedikit banyak harapan kepada saya akhirnya membuat ekspektasi mereka terhadap saya besar. Namun perlahan juga setelah mungkin beberapa waktu berjalan, saya juga sedang dalam tahap mengurangi beban pikiran ini. Jika tidak ada teman untuk ngobrol mungkin saya memang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan menulis dan menulis atau mungkin sesekali menyendiri untuk kembali menenangkan pikiran.

Saya ingin menjadi diri saya sendiri, bukan orang yang diharapkan harus menjadi ini itu. Tidak masalah ada teman kala kuliah sudah menempati posisi tertentu atau teman semasa kecil mungkin sudah sukses. Sukses sendiri ternyata memiliki pengertian yang berbeda - beda tergantung orangnya juga. Terkadang juga dengan melihat keatas terus justru perasaan minder membesar, maka memang sudah sewajarnya sesekali saja melihat keatas. Tetaplah menunduk karena kita tidak tahu akan jadi apalagi kita kelak jika terlalu melihat keatas namun lupa untuk melihat diri sendiri. Apakah kita juga sudah siap dengan hal itu?

Hari ini mungkin saya sudahi saja menulisnya, saya tidak mau menulis terlalu berat - berat. Kasihan ke diri sendiri juga, mungkin nanti akan muncul tulisan iseng lewat sekali lagi. Jangan terlalu tegang ya teman - teman, ini masih hari Senin lho. Hehehe.

Akhir kata, selamat beraktivitas semuanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline