Lihat ke Halaman Asli

Guru dan Pegawai MTsN 1 Bantul Antusias Ikuti Pelatihan Pembuatan Kompos

Diperbarui: 7 Januari 2025   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan kompos Foto))

BANTUL (MTsN 1 Bantul) -- Guru dan pegawai MTsN 1 Bantul antusias mengikuti kegiatan pelatihan kompos pada hari Jumat (3/01/2025). Kegiatan dimulai pukul 12.30 WIB bertempat di depan ruang AVA. Pelatihan kompos ini terutama diperuntukkan bagi fasilitator P5PPRA kelas 7 serta kader adiwiyata, umumnya semua bapak ibu guru dan pegawai MTsN 1 Bantul.

Dalam kesempatan tersebut narasumber, Niken Rizky Amalia Nuraini, S.Pd., menyampaikan tentang bahan pembuatan kompos yang diperlukan adalah galon air le mineral, karung goni, sampah organic, tanah, air leri/dedak. Beliau menjelaskan tentang 3 metode pembuatan kompos. Pertama, kompos basah dengan bahan yang diperlukan tempat galon yang diisi dengan tanah, sampah organic material hijau, sampah organic material coklat, air cucian beras. Kompos basah akan menghasilkan kompos dan air lindi (pupuk organic cair a.k.a POC)

Kedua kompos kering dengan bahan yang diperlukan galon yang diisi dengan tanah, sampah organic material hijau, sampah organik material coklat (dicacah kecil -- kecil), bisa juga ditambah dengan nasi basi. Metode ini menghasilkan produk berupa kompos saja. Ketiga komposter daun kering dengan bahan karung bekas, nasi (bisa basi, busuk,aking), air, daun kering, rumput liar, kotoran hewan, serta kompos daun bambu. Ketiga metode pembuatan tersebut setelah proses selesai maka disimpan di tempat yang teduh, tidak terkena matahari dan hujan. Selain itu setiap minggu dicek kondisinya, jika terlalu basah tuangkan isinya lalu diangin -- anginkan agar kadar air berkurang. Jika terlalu kering maka disiram dengan air.

"Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar, meski kegiatan ini kami khususkan untuk fasilitator P5PPRA kelas 7, tetapi ternyata bapak ibu guru dan pegawai juga antusias dalam mengikuti pelatihan. Karena selain untuk kegiatan P5PPRA, juga untuk mempersiapkan madrasah menuju adiwiyata. Harapan kami pembuatan kompos akan tetap berlanjut sehingga dapat mengurangi sampah di madrasah dan benar -- benar dapat mewujudkan madrasah adiwiyata," ungkap Waka Kurikulum, Erna Rahayu, M.Pd. (rit)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline