Lihat ke Halaman Asli

Wicaksana Adi

Penulis Pemula

Review Film "2040"

Diperbarui: 16 November 2021   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber foto : IMDb.com)

Film ini berkisah tentang seorang ayah yang mengajarkan putrinya akan seperti apa kondisi bumi di tahun 2040 nantinya dengan menunjukkannya beberapa perubahan yang sedang terjadi. 

Film ini dimulai dengan perjalanan sang ayah mengunjungi sekolah - sekolah untuk melihat anak - anak yang kira - kira akan berbagi bumi di masa depan bersama putrinya. Sang ayah adalah seorang Enviromentalis dari Ausralia, Damon Gameau yang bekerja untuk proyek-proyek komunitas "regeneratif" yang dapat bekerja untuk memerangi perubahan iklim. 

Dia membayangkan hal-hal besar yang bisa terjadi pada tahun 2040, ketika putrinya akan menjadi wanita muda. Dilihat dari film, diperlihatkan sang ayah sangat prihatin untuk bagimana mengubah pendekatan yang cenderung bersifat retorika atau konfrontatif - dia tidak, menjadi pendekatan yang bisa dilakukan di mana ada tidak ada penekanan besar pada pengorbanan dan bahkan tanpa perlu ada peringatan darurat yang jelas.

Kadang-kadang film ini memberikan rasa apolitis yang agak naif, dengan vox dari anak-anak yang imut tentang bagaimana mereka ingin dunia menjadi tempat yang lebih baik. Film ini memperlakukan penontonnya seperti anak sekolah dasardengan tetap menyelipkan hal - hal praktis tentang apa yang diusulkan Gameau.

Film ini juga bercerita tentang tentang tenaga surya dan bagaimana tenaga tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyumbangkan atau menjual kelebihan daya untuk membuat jaringan listrik mikro. Gamerau membayangkan jika dunia dengan kepemilikan mobil akan hilang seperti halnya kaset video atau DVD film, dan perjalanan akan lebih banyak menggunakan mobil listrik atau mobil tanpa pengemudi serta perluasan transportasi umum. Dia juga bicara tentang model pertanian baru yang dapat menangkap atau menyerap karbon di atmosfer serta pendekatan baru dalam budidaya rumput laut untuk mempromosikan keanekaragaman hayati laut.

Dalam bidang yang lebih besar, ia bertanya-tanya dengan pendidikan yang lebih tinggi yang dapat diperoleh oleh perempuan, yang berarti mereka akan memiliki lebih sedikit bayi nanti, sehingga mengurangi tekanan pada sumber daya dan fokus pada apa yang dapat dilakukan individu saat ini akan menjadi lebih menarik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline