Mahasiswa KKN kelompok 190 Universitas Malikussaleh mengajak ibu-ibu membuat kripik pepaya sebagai produk siap jual untuk membantu perekonomian masyarakat di Desa Sidomulyo, kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kamis (19/11/2020).Kelompok KKN-BK ini terdiri dari Suriyanto (Teknik Elektro) sebagai ketua kelompok, Inge Putri R. Lisya (Pendidikan Matematika), Poppy Oktavia Pratiwi (Agribisnis), Zulfian Dwi Santoso (Teknik Sipil).
Kelompok gado-gado ini berada dibawah dosen pembimbing lapangan, ibu Hamdiah S.E., M.Si.Sejak masa pandemi covid-19 melanda, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan (PHK, dirumahkan dari tempat kerja). Tidak terkecuali para ibu-ibu rumah tangga yang ikut merasakan dampak dari covid-19 ini.
Di Desa Sidomulyo banyak tanaman buah pepaya yang sama sekali belum ada dimanfaatkan oleh masyarakat karena kemampuan dalam berinovasi sangat terbatas. Menurut Poppy, dengan latar belakang yang sudah kita ketahui sebelumnya saya melihat peluang untuk membuat suatu inovasi yang bisa dijadikan ide bisnis. Inovasi tersebut ialah " Keripik Pepaya".
" Keripik Pepaya ini merupakan inovasi yang belum pernah dilakukan oleh masyarakat , sehingga kita perlu mencobanya untuk dijadikan sebagai peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan. Keripik ini tentu sangat digemari oleh khalayak ramai karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ujar Poppy.
Suriyanto selaku ketua dari kelompok 190 menjelaskan kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi ibu-ibu seperti bagaimana cara membuat dan memasarkan kripik pepaya tersebut. "Kegiatan ini bertujuan memberikan pembelajaran bagi ibu-ibu rumah tangga untuk berwirausaha ditengah pandemi," jelasnya.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan mengajak ibu-ibu rumah tangga, dalam kegiatan tersebut ibu-ibu diajarkan bagaimana cara membuat keripik dari pepaya dan cara menjualnya lewat sosial media."Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, karena mereka ingin tahu bagaimana proses pembuatan keripik pepaya dan disitu juga banyak yang belum mengetahui bagaimana cara mengolah pepaya untuk dijadikan keripik yang renyah dan enak." Ujar Inge, anggota kelompok 190.
"kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN sangat positif, banyak ibu-ibu yang tadinya penasaran ingin membuat produk tersebut, ibu-ibu sekarang sudah mulai paham dan ada inisiatif untuk mencoba," ujar ibu Rahma peserta pelatihan.
Ibu Vivi selaku masyarakat sekitar mengatakan bahwa "Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam menemukan suatu inovasi baru terutama bagi ibu rumah tangga dan pelatihan yang dilakukan ini bisa dapat memperbaiki perekonomian masyarakat dengan menjalankan suatu usaha yang bergerak di bidang usaha makanan ringan.
Ibu Hamdiah S.E., M.Si. Mengatakan bahwa Kegiatan membuat keripik pepaya, selain dapat menghasilkan uang juga potensi skill ibu ibu di desa semakin berkembang dan secara tidak langsung mengajar anak anak untuk berbisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H