Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis Ashidiqi

Content Writer

Sahabat di Pelukan Alam

Diperbarui: 5 Juli 2024   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

alphacoders.com

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, terdapat sebuah sekolah menengah yang dikenal dengan komunitas siswa yang gemar berpetualang. Di antara mereka, ada empat gadis yang menjalin persahabatan kuat melalui cinta mereka pada alam terbuka: Maya, Sarah, Aisha, dan Mia.

Hari Jumat sore yang cerah, Maya dan Sarah berkumpul di lapangan sekolah dengan ransel besar di punggung mereka. Mereka menunggu kedatangan Aisha dan Mia yang sering terlambat seperti biasanya. Aisha datang dengan riang, membawa peta dan kompas, sementara Mia menghampiri mereka dengan kamera yang selalu menggantung di lehernya.

"Kalian sudah siap untuk petualangan kali ini?" tanya Maya sambil tersenyum pada mereka bertiga.

"Aku tidak sabar untuk melihat danau yang katanya indah itu," kata Sarah, matanya berbinar-binar.

"Aku punya perasaan hari ini akan menjadi petualangan yang tak terlupakan," tambah Mia dengan antusias.

Mereka berempat telah merencanakan perjalanan berkemah akhir pekan ini sejak bulan lalu. Tujuan mereka adalah sebuah danau terpencil yang terkenal dengan keindahan alam dan airnya yang jernih. Hutan lebat dan jalur trek yang menantang akan menjadi bagian dari perjalanan mereka.

Setelah mengumpulkan barang-barang dan memastikan semua persiapan telah lengkap, mereka berangkat menuju tepi hutan. Jalur trek melewati bukit-bukit hijau dan sungai-sungai kecil yang mengalir deras. Sinar matahari senja menyoroti mereka saat berjalan, menciptakan bayangan yang panjang di tanah berdaun.

"Sekarang, inilah petualangan yang sebenarnya," ujar Aisha sambil mengamati sekeliling dengan seksama.

Malam itu, mereka tiba di tepi danau yang tenang di bawah langit yang bermandikan bintang. Mereka segera membangun tenda dan menyalakan api unggun di tengah-tengah tenda. Suasana damai dan tenang segera mengisi udara, membuyarkan kelelahan perjalanan mereka.

Mereka duduk di sekitar api unggun, memasak makan malam sederhana, dan berbagi cerita. Sarah bercerita tentang kehidupannya di desa kecil tempat ia tinggal, di antara pegunungan yang selalu menawarkan kejutan alam. Mia menyebutkan tentang hobinya memotret bunga dan binatang liar, sementara Aisha berbagi kisah-kisah petualangan sebelumnya di hutan-hutan sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline