Lihat ke Halaman Asli

Alternatif Penguatan Persepsi Kependudukan Dengan SSK (Sekolah Siaga Kependudukan)

Diperbarui: 26 April 2018   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pentingnya pembentukan SSK (Sekolah Siaga Kependudukan)

Masalah Pembangunan Keluarga hasil Survei RPJMN 2016, pada persepsi tiga pernyataan kependudukan menghasilkan persepsi yang cukup mengejutkan  dari para remaja,  yaitu pertama "remaja perempuan menikah < 20 tahun" hasil persepsi dari remaja tidak setuju : 69.0 persen artinya masih ada 40.0 persen yang setuju menikah sebelum umur 20 tahun. "menginginkan banyak anak > 3 anak" Remaja tidak setuju : 39.6 persen artinya ada 60.4 persen yang menginginkan lebih dari 3 anak.  "Perlunya upaya pengaturan atau pengendalian kelahiran" Remaja setuju :73.5 persen artinya masih ada 26.5 persen yang setuju untuk tidak diatur. Dengan demikian persepsi pada remaja sangat penting untuk diberikan gambaran dan wacana yang cukup tentang masalah kependudukan. Salah satu cara yang cukup cepat untuk mengubah persepsi remaja mengenai masalah kependudukan adalah dengan adanya Sekolah Siaga Kependudukan (SSK)

Keberadaan SSK sangat mendesak dan penting dilakukan. Sekolah Siaga Kependudukan adalah Sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran dimana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana.

Mengapa sekolah penjadi strategis bagi pendidikan kependudukan?  Setidaknya ada lima alasan mengapa harus di sekolah. Yang pertama sekolah memiliki kemampuan dan kemandirian.yang kedua dapat mendayagunakan potensi atau sumber dayanya. Yang ketiga dapat mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan sendiri.Yang keempat dapat meningkatkan keterampilanan atau meningkatkan pengetahuan. Dan yang kelima dapat menerapkan dan mengimplementasikan kepada siswa, remaja  atau penduduk muda.

Konsep sekolah siaga kependudukan: Materi kependudukan diintegrasikan dengan Mata Pelajaran sesuai dengan Pokok Bahasan sehingga bukan Mata Pelajaran baru, tidak menambah Jam Pelajaran, tidak menganggu kegiatan Belajar Mengajar namun justru mempertajam materi yang dibahas. Program SSK menjadi wadah bagi program-program yang digulirkan Bkkbn seperti Pik Remaja, Genre Goes To School, Dan Lain-lain. dengan demikian kegiatan dapat berjalan berdampingan dan simultan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline