Lihat ke Halaman Asli

Aliansi Pemuda Legok Peduli Pencegahan Demam Berdarah

Diperbarui: 14 Februari 2016   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: Dok. Pribadi"][/caption]Sebagai bentuk kepedulian para pemuda yang tergabung dalam Aliansi Peduli Legok, Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang melakukan aksi turun ke jalan sebagai bentuk kepedulian para pemuda dalam mencegah penyakit demam berdarah (14/2/2016).

Ketua Aliansi Pemuda Legok Alhujaipi (kiwil) mengatakan aksi ini merupakan bentuk kepedulian para pemuda, Karang Taruna dan relawan dalam medesak pejabat pemda terkait untuk membuka mata yang selebar-lebarnya dalam mencegah dan melakukan kegiatan fogging untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah.

Ini bagian dari aksi nyata kami dalam mengajak masyarakat untuk melakukan penanggulangan wabah DBD yang merebak saat ini,” ujar Tama humas Aliansi Pemuda Peduli Legok.

Aksi turun ke jalan ini nantinya akan dilanjutkan dengan melakukan fooging rumah-rumah warga. serta tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, seperti got, selokan, dan tempat-tempat umum, tegas tama.

Ketua Pengurus Anak Cabang Kecamatan Legok Posraya Indonesia Todi Iswadi mengatakan untuk menanggulangi penyebaran wabah DBD ini, pihaknya juga intens melakukan fogging ke daerah-daerah endemis. Selain itu, Posraya Indonesia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama peduli, dan tanggap dalam mencegah wabah penyakit tersebut menjalar ke daerah-daerah lainnya.

Alhujaipi juga mengatakan, peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran jentik-jentik nyamuk penyebab penyakit DBD. Seperti halnya yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Peduli Legok. “Kepedulian seperti ini juga agar dapat diltiru oleh organisasi lainnya, selain itu upaya pembersihan lingkungan juga agar dilakukan secara massal dengan melibatkan pejabat-pejabat pemda dalam bersama-sama mencegah korban DBD bertambah”, tegas Alhujaipi.

(Wibi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline