Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia pada Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022 yang merujuk pada Surat Edaran No. 07 Tahun 2022 dilaksanakan secara daring dan dilaksnakan di daerah masing-masing atau sesuai dengan domisili mahasiswa dikarenakan pandemi covid 19 yang belum berakhir. Pada KKN Tematik tahun ini hanya diselenggarakan satu gelombang yang diikuti oleh 7.089 mahasiswa yang terdiri dari 5.607 mahasiswa KKN reguler dan 1.475 Mahasiswa KKN Rekognisi.
Kegiatan KKN menjadi salah satu jalan untuk mengabdi pada masyarakat, salah satu sarana untuk berinteraksi, berbaur dan ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan. Mahasiswa yang biasanya belajar di dalam kelas hanya fokus pada pembelajaran dan teori saja, namun dengan adanya kegiatan KKN ini dapat menerapakan ilmu yang didapatkan di kampus secara lamgsung dan menunjukkan adanya aksi nyata yang dilakukan untuk masyarakat sebagai bekal masa depan dimana setiap mahasiswa nanti akan terjun dan ikut serta pada pembangunan masyarakat.
KKN tahun ini bertemakan "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM. Dengan mengangkat tema ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yang di susun ke dalam 17 tema yang salah satunya adalah "Desa Ramah Perempuan". Desa Ramah Perempuan ini menjadi tema dari kelompok 35 yang di bimbing oleh Bapak Oce Ridwanuddin kemudian terbagi menjadi 5 kelompok kecil yang dipusatkan berdasarkan pembagian poin dalam tema Desa Ramah Perempuan tersebut.
Saya sebagai bagian dari kelompok kecil 4 di tempatkan di Kelurahan Hegarmanah untuk menjalankan kegiatan KKN. Sehingga fokus program yang saya jalankan dari poin "Perdes/SK kades yang responsif gender terhadap Pemberdayaan Perempuan" adalah mengidentifikasi apakah di kelurahan Hegarmanah ada peraturan yang responsif gender terhadap perempuan. Di kelurahan Hegarmanah sendiri memang sudah terdapat peraturan yang responsif gender terhadap pemberdayaan perempuan, hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan PKK kelurahan yang kemudian tersebar di setiap PKK di masing-masing RW di Hegarmanah.
Kegiatan PKK ini dijadikan sarana pengembangan potensi perempuan dan tempat untuk membuktikan bahwa perempuan bisa menghasilkan inovasi dan kemajuan. Hal ini terlihat RW 09 kelurahan hegarmanah. Perempuan yang termasuk ke dalam keanggotaan PKK RW 09 dapat membuat program-program yang unggul dan dapat mensejahterakan penduduk di RW 09. Program-program tersebut diantaranya Posyandu, Sekolah Ibu, Bank sampah, Pos Paud, Pengajian RT dan RW, Koperasi, Buruan Sae, Pojok Baca-Budaya Literasi dan program lainnya terangkum dalam 15 program. Dengan program-program diatas dari perencanan dan pelaksanaan dilakukan oleh perempuan dalam hal ini PKK RW 09.
Dari program-program diatas ada beberapa program yang dapat kita bersamai dan berkontribusi di dalamnya yakni program Bank Sampah "HADE" sebagai upaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat untuk membantu penanganan sampah di kota Bandung. Dilaksanakan tiap Sabtu/ Ahad 3 pekan sekali dengan jumlah nasabah 54 orang, Pos PAUD Mentari adalah PAUD yang dikelola kader PKK RW 09 Hegarmanah dan terintegrasi dengan Posyandu, sasaran nya adalah anak usia 2-6 tahun yang dilaksanakan dari hari senin hingga jumat mulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Kemudian Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) terdiri dari Posyandu Melati 1 dan 2 yang melakukan giat penimbangan balita dan layanan 8 meja tiap hari Selasa pekan 4. Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) Dilaksanakan bersamaan dengan Posyandu hanya beda tempat yaitu di pos RT 05 dengan sasaran para remaja sampai lansia di RW 09.
Sekolah Ibu Dilaksanakan tiap Sabtu pekan terakhir tiap bulan untuk meningkatkan kapasitas keilmuan kaum wanita dengan tema beragam seperti : parenting, kesehatan, agama, keterampilan, bisnis dan keuangan. Bulan ini dilaksanakan pada tanggal 30 juli dengan kegiatan demo masak bakso tahu dan dimsum yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK RW 09 dan dapat menjadi ide usaha. Kegiatan diatas faktanya dapat meningkatkan antusias ibu-ibu setempat dalam mengembangkan diri dan mengekspresikan.