Lihat ke Halaman Asli

Wiwik Arianti

pemelajar sepanjang hayat

Anginnya Kencang Sekali, Sayang

Diperbarui: 30 Januari 2021   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anginnya kencang sekali, sayang
tutuplah pintu dan jendela rumah kita
biar hawa dinginnya tak menusuk tulang belulang

Jangan pernah membenci angin, sayang
meski ia pernah merenggut sang tulang punggung keluarga
ia sempat mencerabut kebahagiaan kita
menorehkan luka yang akan membekas entah sampai kapan

Hidup itu keras
ia akan mencabikmu jika kau terlena
tapi ia juga akan tunduk padamu jika kau tahu cara menjinakkannya
ingatkah kau akan petuah itu, sayang
untaian kata yang penuh makna
dari seorang bapak kebanggaan keluarga
sebelum angin menghempaskan sampannya
dan membuat ombak menggulung tubuh ringkihnya
hingga hilang ditelan samudera

Tanjung Gempol, 30 Januari 2021  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline