Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Nurwinaya

civil engineer. peminat sejarah dan arsitektur islam

Menjadi 'sok pintar' atau pintar beneran? refleksi tahun baru

Diperbarui: 22 Januari 2025   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun baru adalah harapan dan perbaikan
Segala puji bagi Allah, maha pencipta yang  maha sempurna.
Semua orang pasti sepakat bahwa Hidup itu adalah dinamis.  Maka akan
banyak pembelajaran yang bisa diambil  Setapak demi setapak saat menjalani hidup hingga berakhir di titik nadir dan Batas hidupnya.
Beragam karakter orang kita temui, beragam kisah pengalaman memberi warna kehidupan, inspirasi yang dapat kita pelajari dan renungi.

Hidup adalah 'multiple choice' dan ber konsekwensi yang akan di pertanggungjawaban pada saatnya nanti.
Dibalik semua warna kehidupan yang ditemui, Allah titipkan Akal dan kepintaran sebagai modal dasar manusia untuk menapaki hidupnya.

manusia dituntut untuk dapat bertumbuh hingga menemukan " jati diri sesungguhnya' dari mana berasal dan kemana akan kembali.

Tidak hanya sebatas ucap lewat kata kata namun terpatri erat di dalam hati Segumpal daging yang dilindungi.

Tentu ini bukan hal yang mudah.
Sebab  Pada kenyataanya kilau hiasan dunia terkadang menjadi pemicu utama rasa tinggi hati, rasa gengsi, takut tersaingi hingga dipenuhi basa basi. Namun pada akhirnya semuanya akan menjadi hampa tiada arti karena semua hanya sekedar "dititipi" .
Lain halnya  dengan orang yang mampu bersyukur.
Akal dan kepintarannya adalah nikmat dan modal luar biasa untuk berpikir jernih dan menjadi poros penting dalam meraih jati diri manusia sesungguhnya.
Kepintaran dan akalnya  menjadi spirit untuk senantiasa belajar  sambil terus bertafakur mencari bekal hidup yang lebih pasti dan abadi.
Bagaimanpun, di setiap lini ada banyak hikmah dan pembelajaran hidup..
Jangan jemu untuk mencari dan menggali.

"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Mengajar manusia tentang hal -hal yang belum diketahuinya" ( QS 96 : 1-5).
 
Tahun telah berganti.. jadikan hidup lebih berarti.
 Jangan pernah takut dibilang "sok pinter " saat belajar, bertanya, berdiskusi
 karena memang sejatinya semua manusia adalah pintar.
Namun semua itu akan berbeda. tergantung pada pemahaman,  niat dan kesungguhan hati.
Pemahaman dan niat seperti apa yang hendak dikembangkan?
Karena sekali lagi hidup itu "multiple choice" yang berkonsekwensi.

"sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya tapi kemudian Kami kembalikan ia ke tempat yang serendah-rendahnya. (Attin ayat 4 dan 5).

Bagaimana dengan anda? Semoga kita tergolong ke dalam manusia yang bersyukur atas akal dan kepintaran yang diberikan..
Straighten your intentions and continue to think positively.
Luruskan niat dan tetap berpikir positif bahwa manusia adalah pembelajar bukan sok pintar tapi memang pintar beneran.
Semoga ini bisa menjadi catatan kecil yang tertoreh dihati. Menjadi pembaharu    menjalani tahun baru.

Mohon maaf jika ada yang kurang sepakat..
sebagai manusia tak luput dari salah, terkadang merasa paling tahu padahal ada yang maha tahu.
Salam persaudaraan.

Selamat menjalani tahun baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline