Saat menatap bola matamu
tajam dagumu, rekah bibirmu
adalah pesona yang membakar gairah lelakiku
Semerbak yang dibawa angin malam
saat mengurai anak rambutmu,
membawa ke tepian telaga yang berair bening
teduh di bawah temaram purnama
Ingin sekali aku masuk, dan menyelam di dalamnya
hingga kulupakan kesepianku
dalam waktu yang telah memenjarakanku dengan tata krama
Membaui aroma tubuhmu,