Lihat ke Halaman Asli

Mega Talahatu

Guru #socialstudies

PTMT dan Penerapan Teori Abraham Maslow

Diperbarui: 16 November 2021   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Whitney M P Talahatu

Seorang tokoh psikologi Humanistik Abraham Maslow menjelaskan teori penting berkaitan dengan hierarki kebutuhan manusia. Menurutnya manusia harus memenuhi kebutuhan yang paling rendah kemudian akan berusaha untuk naik dan menggapai kebutuhan tertinggi. Ia sendiri beranggapan setiap manusia akan selalu berusaha untuk melakukan aktualisasi diri. Tidak mungkin manusia sampai pada posisi kebutuhan tertinggi apabila belum memenuhi kebutuhan dasarnya dari jenjang terendah.

Kita ambil contoh kebutuhan fisiologis di antaranya kebutuhan sandang dan pangan. Bila kebutuhan paling mendasar ini sudah terpenuhi barulah memikirkan rasa aman, di antaranya rasa aman dari kriminalitas, waspada dari penyakit dan sebagainya. Beberapa tahun belakangan ini saat covid 19. Masyarakat akan sulit taat peraturan pemerintah terhadap PPKM ( pembatasan kegiatan masyarakat ) sebelum kebutuhan dasar ekonominya terpenuhi.

 Saya sering berbelanja ke Alfamart komplek, jelas terlihat seorang penjaga parkiran awal PPKM, mereka akan bertahan di rumah masing- masing. Tetapi saat PPKM terus diperpanjang, maka tidak ada pilihan lain. Kembali ke jalan untuk melakukan mengais rejeki bukan pilihan lagi, tetapi cara terbaik. Hal ini dikarenakan, persedian makanan di rumah masing- masing terbatas.

Oleh karena itu, menurut saya pemerintah yang mengerti teori maslow ini akan memberikan bantuan agar terpenuhinya kebutuhan fisiologis para pekerja ini.  5 Hierarki Abraham Maslow dapat dilihat dari gambar di atas ini.

1.       Kebutuhan Fisiologis ( Physiological Needs )

2.       Kebutuhan Rasa Aman ( Safety/ Security Needs )

3.       Kebutuhan Sosial ( Social Needs )

4.       Kebutuhan Penghargaan ( Esteem Needs )

5.       Kebutuhan Aktualisasi Diri ( Self- Actualization Needs )

Penerapannya di sekolah terlihat dari kegiatan di sekolah setelah Pak Nadiem mengijinkan PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas). Di kelas perwalian saya, terdapat 12 siswa yang hadir. Sudah di minggu kedua ini saya mengamati mereka, dan menjadi kebiasaan sebagai wali kelas untuk menanyakan tentang hal yang mereka konsumsi sebelum ke sekolah atau bekal yang mereka bawa hari ini. 

Jelas hal ini bukan sekedar basa- basi. Sharing ini dapat membantu wali kelas mendeteksi siswa yang tidak disediakan makanan, mengingat kantin sekolah yang tidak berfungsi. Wali kelas percaya bahwa tidak mengkonsumsi sumber energi mereka maka akan berdampak besar bagi kesehatan maupun tingkat konsentrasi siswa di kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline