Lihat ke Halaman Asli

Mega Talahatu

Guru #socialstudies

Vygotsky dengan Ide Uniknya, Zone of Proximal Development dan More Knowledgeable Other

Diperbarui: 3 Oktober 2021   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Whitney  Mega Priskila Talahatu

Vygotsky dengan teorinya menarik perhatian banyak orang karena mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif ( Bearison dan dorval 2002 hal. 6).

Dalam hal ini kita dapat mengetahui bahwa pengetahuan disampaikan di antara manusia dan lingkungannya, yang mencakup objek berupa alat, buku dan komunitas dimana orang itu berada. Ini menunjukan bahwa memperoleh pengetahuan dapat dicapai dengan baik melalui interaksi dengan orang lain dalam kegiatan bersama- sama. 

Ide ini secara khusus merefleksikan pandangannya bahwa fungsi kognitif berasal dari situasi sosial.Ide unik Vygotsky adalah konsepnya tentang zone of proximal development (ZPD). 

Ini adalah istilah yang dipakainya untuk menyampaikan jarak antara hal yang dapat dilakukan anak dengan serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian. Tetapi hal ini dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu yang ke depannya akan kita sebut sebagai MKO ( more knowledgeable other ).

Selama pembelajaran darin sering ditemukan beberapa hal ini. Anak terlihat sulit mengikuti pembelajaran karena jaringan yang tidak stabil, durasi fokus anak yang sangat minim saat mendengarkan penyampaian materi. Beberapa anak bahkan saya tanyakan kembali pemahaman mereka dan tidak dapat dijelaskan ulang dengan bahasa mereka. 

Di kelas, selalu saya putuskan untuk memberikan waktu 15 menit agar mereka dapat berdiskusi di dalam kelompok dengan teman- temannya. Disini saya sisipkan beberapa pertanyaan yang menggiring pada pemahaman konsep dan studi kasus. Beberapa anak sudah saya ketahui dapat menjadi MKO dan dapat membimbing teman sebayanya.

Selanjutnya, kami guru- guru kelas 7 juga memberikan waktu study group setelah anak- anak mengikuti sesi asinkronus.

Anak memiliki waktu 15 -- 30 menit didampingi Wali kelas dan mereka dapat berdiskusi di dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang. Disini anak- anak dapat melihat ZPD dirinya sendiri dan dapat mendiskusikan solusi terbaik meminimalisir jarak tadi. 

Situasi sosial ini dapat membantu anak- anak yang mungkin masih bingung saat sesi sinkronus dan dapat bertukar pendapat dengan teman sebayanya yang lebih mengerti. 

Saya percaya hal ini berhasil, terlihat dar beberapa anak yang awalnya selalu terlambat mengumpulkan tugas dapat diingatkan oleh MKO baik itu guru wali kelas maupun teman sebaya dan menjadi anak tadi menjadi lebih fokus dan produktif dalam mengerjakan tugas- tugasnya.

Penjabaran pengalaman saya ini dapat memberikan sebuah kesimpulan bahwa pemahaman Vygotsky ini benar adanya. Anak masih membutuhkan bimbingan bahkan di setiap level perkembangannya. Scaffolding harus terus dilakukan agar situasi sosial tadi dapat membantu anak hingga siap dan melakukan keterampilan barunya dengan mandiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline