Pengaruh Kegiatan Streaming Terhadap Media Sosial

Kegiatan streaming atau siaran langsung merupakan sebuah metode pengiriman data digital secara langsung melalui internet tanpa perlu mengunduh seluruh file terlebih dahulu.Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk menikmati konten secara real-time. Kegiatan streaming, baik dalam bentuk musik, video maupun game telah menjadi salah satu tren teknologi yang mendominasi perilaku digital masyarakat global. Dampaknya terhadap media sosial cukup besar, sebagai sarana komunikasi dan interaksi. Platform seperti YouTube, Twitch, Spotify, dan TikTok mempengaruhi pola interaksi. Selain itu, menurut laporan data dari App Annie yang berjudul State of Mobile 2022  peningkatan total waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk menonton video streaming mencapai 140% pada 2021 (dibandingkan 2019) menjadi yang tertinggi di dunia. Data lain juga menyebutkan bahwa di negara Indonesia rata-rata setiap hari waktu melihat televisi (broadcast, streaming dan video tentang permintaan): 2 jam, 41 menit.

Berdasarkan sumber dari Liputan6 menyebutkan bahwa di Indonesia pasar streaming video berlangganan diperkirakan mencapai USD 366 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun pada tahun 2024. Namun streaming tentunya juga membawa tantangan, seperti distraksi dan penyebaran konten yang tidak etis, yang membutuhkan pengawasan ketat dari platform media sosial itu sendiri. 

Meskipun ada dampak negatifnya, sinergi antara streaming dan media sosial menawarkan potensi besar untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Integrasi fitur streaming pada TikTok, YouTube Shorts menunjukkan bagaimana keduanya dapat saling mendukung di era digital. Dengan memanfaatkan potensi yang besar ini secara bijak, baik kreator maupun pengguna dapat memaksimalkan manfaat kegiatan streaming sambil meminimalkan risikonya.