Lihat ke Halaman Asli

Kenapa ya Belanda Dipanggil Kompeni?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompeni ?? Apaan sih tuh ?? Kembali lagi bersama saya di postingan saya kali ini. :D Selamat pagi :D

sumber = infoindonesia.wordpress.com

Oke, jadi sebelumnya buat para kompasianamania dah pada tau kan kalo dulu tuh orang - orang belanda dateng ke Indonesia buat jalanin bisnis monopoli perdagangan mereka?

Jadi tuh dulu, harga 1 kilo cengkeh ( hanya terdapat di indonesia ) tuh sama kayak 1 kilo EMAS MURNI, bayangkan betapa kayanya maluku. :)

Nah, tapi justru karena itu jadi banyak bangsa asing yang berduyun-duyun dateng ke Maluku buat monopoli bisnis ini, termasuk salah satunya bangsa belanda. Mereka mulai membangun benteng-benteng pertahanan alih-alih ingin menjaga bangsa indonesia. Padahal yang sebenernya mereka membangun benteng-benteng tersebut guna untuk mengatakan kepada dunia luar bahwa MALUKU MILIK BELANDA! AWAS JANGAN DEKET DEKET! AWAS KOMPENI GALAK!

Karena itulah, akhirnya banyak orang-orang belanda datang ke indonesia. Mereka mulai menggerayangi tubuh Indonesia. Mereka pergi ke pulau Jawa, pulau Sumatera, pulau Kalimantan. Lalu mereka mulai mengikuti jejak mereka yang mereka telah lakukan di Maluku. Yaitu membangun benteng-benteng pertahanan dan otomatis, mereka mulai mengambil properti kepemilikan rakyat indonesia untuk dijadikan markas tempat para tentara tinggal.

Oke itu aja brief information tentang Belanda dateng ke Indo. Jadi tuh, pada tau kan Belanda punya nama resmi saat menjajah Indonesia? Yak tepat, itu adalah VOC

VOC =Vereenigde Oost-Indische Compagnie

Nah tau lah ya kalo kite orang indo ngomong bahasa asing jadinya belibet, malah berubah kata-katanya, salah satu nya ya ini. Compagnie ( baca = kompeni ) Alhasil, setiap orang Belanda yang dateng ke Indo pada dipanggilnya KOMPENI. Lucu ya orang kita. :D

Yodah deh, sekian itu aja. Ciao :D

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline