Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik sangat penting karena dapat mengetahui lebih awal tentang kondisi peserta didik, misal tipe belajar peserta didik sehingga kita sebagai guru dapat membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini akan membantu Guru membuat pembelajaran yang dapat membahagiakan peserta didik dan pastinya akan tercapai tujuan pembelajaran.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
1. Asesment diagnostik non kognitif
- Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
- Mengetahui kondisi keluarga siswa
- Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Untuk asesment diagnostik non kognitif mempunyai manfaat yaitu mengetahui perasaan, kondisi awal peserta didik dalam pembelajaran, tipe belajar peserta didik, sehingga kita sebagai guru dapat membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik, sehingga pembelajaran yang berpihak pada murid akan tercapai (merdeka belajar tercapai).
2. Asesmet diagnostik kognitif
- Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
- Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
- Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata
Untuk asesment diagnostik kognitif mempunyai manfaat kita sebagai Guru dapat mengetahui kemampuan awal yaitu kompetensi dan pengetahuan awal peserta didik terhadap materi yang akan di bahas di pembelajaran selanjutnya.
Dengan demikian kita sebagai Guru dapat mengetahui golongan peserta didik yang dibawah rata-rata kompetensi awal yang pastinya membutuhkan penanganan lebih (matrikulasi) untuk dapat mengikuti pembelajaran pada materi tersebut. Dan ada juga golongan peserta didik yang berada diatas rata-rata kompetensi awal dan pastinya membutuhkan pengayaan atau pemberian soal HOTS.
Masing-masing asesment diagnostik dilakukan dalam 3 tahap yaitu :
- Persiapan
- Pelaksanaan
- Tindakan
Sebagai Guru Biologi berikut adalah contoh Asesment diagnostik yang saya lakukan sebelum pembelajaran dimulai.