Lihat ke Halaman Asli

wenwen jonhson chai

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Culture Jamming: I'm Lovin'it atau I'm Gainin'it?

Diperbarui: 29 Maret 2021   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: abain624.wordpress.com

Apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar McDonald's?

McDonald's telah menjadi sebuah bagian dari sebagian besar dalam kehidupan semua orang sejak kecil. McDonald's merupakan salah satu brand fast food yang terkenal dengan makan fast foodnya yang simpel dan juga enak. Kemunculan McDonald di kehidupan masyarakat populer membuat banyaknya timbul sesuatu yang berhubungan dengan postmodernisme yaitu culture jamming.

Apa itu postmodernisme?

Menurut Kvale (2006), Postmodernisme adalah sesuatu yang jauh berbeda dalam postmodern, hal ini terjadi karena postmodernisme memiliki karakteristik yang sangat luas, kontroversial, dan ambigu. 

Akan tetapi Kvale berpendapat bahwa postmodernisme tersusun dari istilah postmodernisme dan postmodernisme. Postmodernisme hadir untuk mengkritik dan melanjutkan modernisme. Penyebutan postmodern sendiri merujuk pada keadaan budaya yang mengikuti transformasi yang terjadi dan merupakan suatu konstruksi sosial. hal ini tidak akan terlepas jauh dengan yang dinamakan Culture jamming.

Setelah mendengar istilah Culture Jamming mungkin menjadi sebuah pertanyaan tentang apa yang dimaksud Culture Jamming?

Pada 1980-an dan 1990-an, terbentuk sebuah baru politik representasi postmodern muncul disebut 'culture jamming' Jamming budaya adalah praktiknya menumbangkan pesan media massa, terutama iklan, melalui sindiran artistik. Biasanya mereka mengatur dan juga mengubah ulang logo, sebuah pernyataan, gambar sebuah produk dengan memberikan sebuah perhatian yang berhubungan dengan sebuah istilah yang baru dengan pengertian yang berbeda pula. 

Biasanya kemunculan culture jamming sering sekali kita temui dalam media sosial dan kemunculan culture jamming dijadikan sebagai sebuah jammers. Seseorang yang melakukan jammers ini biasanya memiliki sebuah tujuan yang ditunjukkan sebuah pesan semiotika yang pada awalnya hanya menyampaikan sebuah pesan dengan sesuatu berdasarkan simbol dan di tunjukan sebuah representasi gambar yang biasanya kita temui dalam sebuah iklan.

Representasi iklan biasanya digunakan oleh si pengganti pesan untuk mengembalikan isi pesan yang ditujukan menjadi sebuah pesan dengan maksud dan isi yang berbeda contohnya adalah McDonald's

Culture Jamming pada McDonald's?

Seperti yang kita ketahui bahwa McDonald merupakan salah satu fastfood yang terkenal dengan keberagaman menunya seperti kemunculan hamburger, Crispy chicken, soda dan masih banyak keanekaragaman menu lainnya. Dengan kemunculan berbagai menu membuat sebuah pemikiran bahwa keragaman menu yang dikeluarkan oleh McDonald's sebagai sesuatu kemunculan yang berlebihan. 

Dapat dikatakan sebuah yang berlebihan juga menjadi sesuatu yang berlebihan untuk berat badan. Sehingga McDonald's yang dikenal dengan logo berhuruf "M" dengan warna kuning dan background merah dengan tulisan i'm Lovin' it berubah dan direpresentasi menjadi huruf "W" yang dibalik dengan tulisan I'm Gainin' it. Hal ini merupakan bentuk representasi makna pesan yang berubah simbolik sehingga representasi ini menjadi salah satu contoh Culture Jamming.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline