Lihat ke Halaman Asli

Wenti Indrianita

A mother of four daughter.

Berhati-hatilah Memilih Pasangan Hidup

Diperbarui: 30 Juli 2023   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com/StockSnap

Beberapa waktu lalu aku membaca berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh suami kepada istrinya yang sedang hamil. Sungguh mengerikan ketika melihat ada video yang memperlihatkan sang suami memukuli istrinya di depan orang-orang sementara orang-orang tersebut tak mampu berbuat banyak. Pertanyaannya, kenapa hal tersebut sampai terjadi? Bagaimana mungkin seorang suami tega memukuli istrinya yang sedang hamil? 

Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga memang kerap kali kita baca di media kita.  Ada pula korbannya yang sampai meregang nyawa. Begitu mirisnya. Apalagi jika kita bicara dampaknya terhadap anak-anaknya kelak.

Tentu jika semua sudah terjadi, maka sang korban perlu melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwenang. Kekerasan dalam rumah tangga menurut saya bukanlah suatu hal yang dapat ditolerir. Namun semua peristiwa ini mungkin bisa jadi pelajaran, terutama bagi siapapun yang belum berumah tangga bahwa penting sekali untuk berhati-hati dalam memilih pasangan.

Saya pernah membaca sebuah curhatan seorang ibu. Ia mengatakan bahwa ia memiliki masalah dalam rumah tangganya. Sang suami ternyata mengkonsumsi narkoba. Tak hanya itu, ia pun juga suka berjudi. Permasalahannya adalah, sang istri sebenarnya sudah melihat red flag itu ketika ia belum menikahi suaminya.

Saat itu sang suami yang masih berstatus pacarnya memang sudah pernah mengkonsumsi narkoba. Ia mengatakan bahwa hal itu terjadi karena dia memiliki masalah dengan keluarganya. Sang perempuan pun merasa iba. Apalagi sang lelaki berjanji jika ia menikah dengannya maka ia akan berubah dan tidak akan mengkonsumsi narkoba lagi. Akhirnya mereka pun menikah dalam kondisi sang suami yang secara mental masih belum sepenuhnya "sehat". 

Setelah menikah, mereka dikaruniai satu anak dan suami ternyata mengulangi perbuatannya lagi. Tak hanya itu, ia pun juga melakukan perjudian dan tidak bisa menjalani perannya sebagai suami dan seorang ayah dengan baik.

Apa hikmah yang dapat kita ambil?

Jangan Sok Pahlawan

Coba kita pikir saja sendiri. Orang tuanya sendiri saja tidak bisa mengubahnya, apalagi seorang perempuan yang baru masuk ke dalam kehidupannya. Tidak akan pernah mudah mengubah tabiat seseorang. Jadi jangan terlalu naif dengan mengatakan,

 "Ah paling nanti ia akan berubah,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline