Lihat ke Halaman Asli

wenny silaen

Berminat pada isu sosial kemanusiaan

Kapan Kawin?

Diperbarui: 27 Februari 2022   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

T: "Kapan kawin?"

W: "Belum tahu, nanti kalau sudah ada, ku undang ya"

T: "Jangan pilih-pilih lah"

W: "Ya dipilihlah, kalau aku beli tomat aja kupilih." Sambil tertawa kecil.

(membeli tomat memang dipilih satu-persatu tidak seperti membeli cabe kg yang harus langsung dimasukkan ke kantong plastik karena jika dipilih, harga nambah seribu gopek J)

Pertanyaan kapan kawin hampir menjadi pertanyaan receh. Pertanyaan yang tidak menyenangkan bagi banyak perempuan lajang (tidak ngerti efek pertanyaan ini sama laki-laki, bisa saja 11 12 ya).  Ada yang sakit hati, ada yang menangis, tidak nyaman, tidak mau pulang kampung, tidak mau ketemu teman-teman sekolah, jengkel, kesal, marah.

Tidak semua penanya peduli dengan orang yang ditujukan pertanyaan, yang serius peduli juga ada tentunya. Bisa saja pertanyaan itu adalah pertanyaan yang muncul karena melihat lajang yang tiba-tiba melintas atau baru ketemu setelah sekian lama. Lima menit setelah tidak melihat si lajang, penanya sudah melupakannya, dan yang ditanya terlanjur marah. Menganjurkan jangan marah adalah hal yang konyol, tapi lebih konyol lagi kalau marah...eh tahe, baen ma. Kakak senior bilang begini: "Ga semua orang mempunyai kemampuan menanggapi pertanyaan dengan tenang, Wen". Ini benar.

Alternatif jawaban:

  • "Repot kali pun, kenapa rupanya kalau ga kawin?" (ga kawin apa ga nikah ya? xixixixi)
  • "Kapan mati?' Ini sadis makkkk...
  • "Pernikahan mu bahagia kah?" Oops
  • Jawaban standard kayak awak di atas
  • "Mamak bapakku aja ga repot, kok kalian yang repot" krik..krik..krik
  • "Doakanlah... Ada yang mau dikenalkan?" You go girl!
  • "Kepo kali pun koeh!"
  • "Kenapa nanya-nanya? Besar nanti tumpakmu?" Bah, minta tumpak besar dia, qiqiqi
  • Bisa ditambahkan masing-masing ya

Ladies, menanggapi pertanyaan dengan tenang memang berproses dan perlu dilatih. Menjawab dengan sarkasme tidak dianjurkan, bisa bahaya bokkk... Bisa makin panjang gossip tentang yang lajang. "Pantas tidak kawin-kawin, mulutnya aja ga tau sopan-santun." Orang bijak bilang begini: Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada orang yang tidak setuju/suka denganmu, mereka tetap tidak akan setuju/suka. Orang yang setuju/suka denganmu tidak membutuhkan penjelasanmu, MEREKA PAHAM.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline