Lihat ke Halaman Asli

Ibu dan Perempuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuambil gambarmu dari bilik kenangan, saat kesunyian  mengepung

Dua tetes sajak menimpa lembaran kertas, pucat tak berwarna

Pendar-pendar waktu menikam angan-angan setengah jalan

Malam malam purna, pagi yang gaduh, meretas perjalanan tanpa musim

Sajak ini mata air matamu, ketika tlah kujahit angan-anganmu

Merenda hari dalam denyut nadi kehidupan, bocah-bocah berlarian

Membawa cita-cita di cahaya mata, di bilik jantung

Meninggalkan usia, melesat di punggung sejarah.

Sajak ini tak bermata, membidik zaman dalam alpa tak berkesudahan

Lelaki berkelamin setengah, bernyali setengah, Ibu! Sedang

perempuan mengemban amanah, merujuk arah,

kembali ke putingmu, menjadi,

paling Engkau!

20 Desember 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline