Lihat ke Halaman Asli

Wening Yuniasri

TERVERIFIKASI

Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Senandung pada Rintik yang Sepi

Diperbarui: 1 Desember 2024   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetes yang rintik di genting belakang
Jeda kentara bagi lintas nan lengang
Seorang melampaui paruh baya memarahi dirinya sendiri
Tilam basah diguyur hujan sekali

Telah dia buru segala seprai sajadah
Menumpuk berhelai kaus lawas menyeka basah
Hendak memaki,
Mulutnya terkunci

Pada malam radio dinyalakan
Hati yang sunyi dia relakan
When I was young, I'd listen to the radio
Waitin' for my favorite song

Malam berjingkat pergi
Membawa kerut resahnya
Senandungnya shalalala
Setiap wo-o-wo-o, pada lagu ini

Jogja, 30 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline