Menyinggahi rahasia yang duduk bersamamu
Tibanya pagi menanda waktu
Menyudahi perbincangan pekan lalu
Kau bilang ada sesuatu; pada masa itu
Ketika pohon-pohon rindang para luhur,
Batang pelukan lima orang
Masih tegak pokoknya
Sebelum anak-anak zaman yang baru
Menebangnya untuk usuk penyangga
Cita-cita perekonomian mereka
Ada yang perlu kau mengerti,
Sapamu pada tekunku terhadap pekerjaan,
Dia dan mereka yang ketika itu berjaya
Mendapat selinap kata-kata
(hujan membuat kalimatmu terpagar,
meraba-raba terka dari ucap yang samar)
Kini rindu menjeda hari-hariku, perjumpaan denganmu tiada dapat menerka waktu, sementara daku mengucap selamat tinggal tiada mampu
Jogja, 24 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H