Lihat ke Halaman Asli

Wening Yuniasri

TERVERIFIKASI

Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Puisi: Menentu Nasib

Diperbarui: 17 Oktober 2024   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Sosok tanpa wajah. (Sumber: KOMPAS/SPY)

Di depan sebuah meja panjang
Mantel bungkuk terduduk mengkerut
Pada kursi yang terlalu empuk
Di hadapannya sebuah mangkuk kaca bulat besar

Di dalamnya lipatan-lipatan kertas berkilauan
Terbang bagai kunang-kunang
Pemilik jamuan malam itu menghardik mengejut
Siapa boleh mendikte masa depanmu?

Tuhankah mereka?
Siapa boleh kendalikan keseluruhanmu?
Seketika suaranya yang terpantul-pantul dinding terhenti senyap
Pelipis basah keringat, mantel bungkuk itu

Hanya tarikan napas saja terdengar di situ
Juga degup yang tak menentu
Telunjuk kanannya berkata,
Kau ambil sendiri jawabannya

Jogja, 15 Oktober 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline