Lihat ke Halaman Asli

Wening Yuniasri

Pelajar kehidupan

Kotak Kosong

Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah kotak kosong hendak mengaju diri
Sebagai pilihan idaman hati
Siapakah hendak memungut tinta,
celupan kelingking tanda merasa

Ah, pula pulanglah kepada perwakilan
Berkumpul sebagai permusyawaratan
Sebagian lagi menganggap
Musyawarah tiada layak tanggap

Karena segala paman tiada mufakat
Kita jadi berdalih; lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya
Pula disambut gempita; di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung

Manakah langit, manakah lubuk?
Hati-hati kita terlampau rusuh merabuk
Tanam-tanaman yang berpeluh
Oleh petani yang dicekik pupuk
Makankah? Makanlah!
Demokrasi saji, piring jamuan makan

Jogja, 20 Agustus 2024 | Wening Yuniasri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline