Lihat ke Halaman Asli

Wening Yuniasri

Pelajar kehidupan

Delapan Belas Anak Gadis yang Berbaris

Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengayoman sebagaimana bapak terhadap anak gadisnya: istana metafora
Delapan belas anak gadis berbaris senyum merahnya
Dikecup bendera sendunya dada
Dipermalukan di depan mata kamera ke seluruh dunia


Apakah mereka Drupadi dilucuti di depan para Pandawa yang kalah berjudi? Istana siapa?


Mengapa istana menginginkan mereka lalu mempermalukan?
Mereka belajar mengabdi, duhai pelajaran yang benar
Demikian pilu pengabdian bagi mereka
Dipatut menarik, dipertontonkan: prestasi membanggakan


Keterpaksaan? Konon sukarela tiada tekanan
Jika kau masih dipaksa lepas tudung, pulanglah, Nak!
Namun jika kau mampu memaafkan
Tetaplah ambil pelajaran

Jogja, 16 Agustus 2024 | Wening Yuniasri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline