Seorang Lelaki, Bunga dan Kerikil Pekarangan
Diperbarui: 20 Juni 2024 11:30
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Kerikil pekarangan. (Sumber gambar: Wening Yuniasri)
Kerikil di pekaranganmu
Sebuah perdu, aroma mengusir serangga
Kau tak perlu jua meletakkan pengusir manusia
Hal yang aku berucap syukur
Di mana bisa kuketuk?
Segala pintu terbuka
Sebagaimana maaf yang kuharap kau menerima
Seikat bunga, buat membujuk
Halaman Selanjutnya