Pada 5 Desember 2023, OECD (Organisation for Economic Co-operation Development) sebagai pelaksana evaluasi pendidikan PISA (Programme for International Student Assessment) telah mengumumkan skor PISA pada tahun 2022. Skor Indonesia mengalami penurunan sekitar 12-13 poin dibanding tahun 2018. Penurunan skor bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi banyak negara juga yang mengalami penurunan. Hal ini diduga akibat learning loss yang terjadi selama masa pandemi. Namun jika ditinjau berdasarkan peringkat, Indonesia naik ke 3 tingkat dibanding tahun 2018. dimana sebelumnya di bidang literasi membaca berada posisi 74 menjadi 71, literasi matematika di posisi 73 menjadi 70, dan literasi sains posisi 71 menjadi 67.
Keadaan learning loss yang terjadi pada siswa selama masa pandemi menggerakkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi hal tersebut. Kementerian mengajak mahasiswa untuk turut terlibat memberikan dampak kepada sekolah guna meningkatkan literasi siswa sekolah dasar dan menengah pertama. Pada tahun 2021, dalam program Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan dan Budaya menginisiasikan program Kampus Mengajar yang memungkinkan mahasiswa dapat belajar sambil berdampak selama satu semester ke sekolah-sekolah yang memerlukan bantuan.
Program Kampus Mengajar diteruskan selama masa transisi pandemi Covid-19 hingga saat ini. Awal ahun 2022 memasuki masa transisi pandemi Covid-19, memungkinkan siswa dapat belajar di ruang kelas sekolah meskipun dengan kapasitas yang berkurang setengahnya. Program Kampus Mengajar Angkatan 3 berkesempatan untuk membantu meningkatkan literasi kepada siswa dan sekolah secara langsung. Salah satu, sekolah yang menerima manfaat dari program Kampus Mengajar angkatan 3 adalah SD Kartika XIX-2 Cimahi. Adapun mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 3 diantaranya Aliya Salsabila, Dianing Anugerah, Muhammad Fahrul Ramadhan dan Wening Winursita.
Mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan 3 di SD Kartika XIX-2 Kota Cimahi melaksanakan berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan menguatkan literasi pada siswa dan tenaga kependidikan. Diantaranya bimbingan baca dan berhitung, literasi lingkungan, agama bagi siswa dan literasi digital bagi tenaga kependidikan.
Bimbingan baca dan hitung ditujukan kepada siswa yang masih membutuhkan bimbingan lebih mendalam. Mahasiswa mengadakan bimbingan setelah pembelajaran di kelas selesai. Strategi bimbingan dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan. Siswa diajak bermain sambil belajar agar memberi rasa nyaman serta memudahkan pemahaman. Kegiatan bimbingan baca dengan membaca buku bergambar secara bergantian, bermain ular tangga matematika dan lainnya.
Selain itu, mahasiswa juga mengadakan kegiatan penanaman benih pohon kangkung dan terung bersama siswa untuk mengenalkan literasi lingkungan pada anak. Mahasiswa mempraktikan cara penanaman dan disaksikan oleh siswa. Kemudian siswa juga ikut mempraktikan apa yang sudah dilihat sebelumnya.
Pelaksanaan yang bersamaan dengan bulan Ramadhan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk menyebarkan literasi agama. Mahasiswa melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat. Dalam waktu satu minggu siswa diajak untuk membiasakan aktivitas ibadah di sekolah, seperti sholat dhuha, membaca Al-Quran, dan bershalawat. Selain itu siswa mengikuti kegiatan perlombaan seperti lomba adzan, lomba mewarnai, dan lomba cerdas cermat. Siswa terbaik yang mengikuti kegiatan perlombaan mendapat hadiah penghargaan.
Bukan hanya kepada siswa, mahasiswa juga turut berbagi kepada tenaga kependidikan dalam hal literasi digital. Mahasiswa berbagi informasi terkait platform google yang dapat membatu kinerja tenaga kependidikan, seperti google classroom. Mahasiswa juga membantu administrasi sekolah, dan penyelenggaraan kegiatan sekolah.