Lihat ke Halaman Asli

Weni Indriyani

Pelajar/ Mahasiswa

Unsur Instrinsik pada Novel "Negeri 5 Menara" Karya A. Fuadi

Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Weni Indriyani

Unsur Instrinsik Novel "Negeri 5 Menara" Karya A. Fuadi

 

A. Identitas Karya

Judul               : Negeri 5 Menara

Penulis           : A. Fuadi

Genre              : Fiksi

Halaman        : 423 halaman

Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama

Alamat            : Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270

Tahun              : Cetakan pertama Juli 2009

ISBN                 : 978-979-22-4861-6

B. Menganalisis struktur novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi

1. Tema

Menurut Sayuti (2017: 201) tema lebih merupakan sebagai sejenis komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun implisit. Dengan demikian, didalam tema terkandung sikap pengarang terhadap subjek atau pokok cerita. Novel Negeri 5 Menara bertemakan Pendidikan.

2. Amanat

Menurut Nurgiyantoro (2010: 335) secara umum membedakan bentuk penyampaian amanat menjadi dua, yakni penyampaian pesan yang bersifat langsung dan tidak langsung. Bentuk penyampaian yang bersifat langsung boleh dikatakan identik dengan cara pelukisan watak tokoh yang bersifat uraian (telling) atau penjelasan (expository). Secara tidak langsung jika tersirat dan koherensif dengan unsur-unsur cerita yang lain.

Amanat pada cerita novel Negeri 5 Menara adalah bahwasannya kita harus berani bermimpi tinggi dan berusaha untuk menggapai cita-cita. Amanat pada novel juga dismapaikan secara langsung melalui dialog Kiai Rais. Hal ini terlihat pada kutipan dibawah ini:

Tahukah kalian birul walidain? Artinya berbakti kepada orang tua. Mereka adalah tempat pengabdian penting kalian di dunia. Jangan pernah menyebutkan kata kasar dan menyebabkan mereka berduka. Selama mereka tidak membawa kepada kekafiran, wajib bagi kalian untuk patuh. (N5M: 141)

Baca juga : Unsur Intrinsik Novel "Hafalan Shalat Delisa" Karya Tere Liye

3. Tokoh dan Penokohan

Tokoh yaitu pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Penokohan memungkinkan adanya pemberian sifat, sikap dan tingkah laku yang mempengaruhi jalannya cerita (Zulfahnur, 1997: 35). Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh periferal atau tokoh tambahan (Sayuti, 2017: 106).

Tokoh utama pada novel Negeri 5 Menara diantaranya Alif, Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso. Keenam tokoh tersebut merupakan tokoh utama dalam novel Negeri 5 Menara karena keenam tokoh tersebut mengambil bagian terbesar dalam peristiwa dalam cerita. Selain itu, keenam tokoh utama terlibat dengan makna dan tema dari cerita novel Negeri 5 Menara. Keterlibatan keenam tokoh Alif, Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso lebih mendominasi di setiap alur cerita hingga akhir cerita. Oleh karena itu, tokoh Alif, Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso dapat dinyatakan sebagai tokoh utama.

4. Latar

Menurut Sayuti (2017: 150) latar terbagi menajdi tiga yakni, latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu adalah berkaitan dengan masalah historis, dan latar sosial berkaitan dengan kehidupan kemasyarakatan.

1) Latar Tempat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline