Seberapa layakkah umur terkecil seseorang untuk berpuasa? Di sekolah sekolah, dari tingkat TK sampai SD, puasa sudah diperkenalkan sejak usia dini. Umumnya guru-guru di sekolah kerap menceritakan tentang faedah berpuasa dari sisi kesehatan, atau pahala berpuasa, plus ganjaran surga yang menanti kelak di yaumil akhir.
Jelang Ramadhan pada beberapa hari belakangan ini, para guru di sekolah sekolah telah sibuk mempersiapkan anak-anak didiknya untuk menghadapi puasa. Bahkan sekolah mempersiapkan jadwal dengan begitu selektif dan hati-hati, begitu pula perencanaan hari libur awal Ramadhan dan akhir Ramadhan hingga jelang lebaran. Semua jajaran di instansi pendidikan khususnya yang berkaitan langsung dengan kegiatan anak sekolah disibukkan oleh jadwal dan perubahan durasi mengajar. Tentu ada yang diperkecil dan itu cukup membuat repot.
Kerepotan selanjutnya adalah kegiatan karnaval. Beberapa sekolah TK atau SD ada yang menyelenggarakan karnaval Ramadhan atau Pawai Ramadhan. Sekolah tempatku mengajar, SD Generasi Rabbani juga tak luput dari "ghirrah" semacam itu. Spanduk dan poster mulai didesain, berikut bahan-bahan yang mesti disediakan. Kaleng dan botol kosong bekas air kemasan yang diisi beras sepertiganya akan dipergunakan sebagai gendang dan warakas. semua perangkat musik dari bahan daur ulang itu dihias pula dengan berbagai macam atribut dan rumbai2. Ah, lucunya anak-anak begiytu bersemangat mengerjakan itu semua hampir setiap ada jam kosong.
Efek dari semua perencanaan itu adalah setiap guru kelas/wali kelas akhirnya saling melirik tetangga kelas, kira-kira bahan apalagi yang belum dibuat atau sudah dibuat. Akhirnya berbagai spanduk besar kecil dibuat dengan karton manila atau kalender bekasm atau dus bekas mie instan atau minuman botol. Repot? tentu saja repot. Jam belajar menjadi terganggu ritmenya, juga konsentrasi anak-anak. Tapi ya namanya juga program, jalani saja...
Akhir kata, besoklah Jumat 29 Juli akan ada Pawai Ramadhan dengan menempuh perjalanan berkeliling komplek perumahan dalam radius dekat. Ramadhan yang beberapa hari lagi kita jelang, ghirrahnya ditularkan pada anak-anak didik. Semangat itu yang membuat kami para gru harus lapang dada menjalani kerepotan itu.
Salam hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H