Lihat ke Halaman Asli

Gelar Pahlawan untuk Tim U-19?

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

138413935945374955

Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November seharusnya jadi momentum kebangsaan. Namun, hingga tahun ke 68 sudahkah nilai-nilai kepahlawanan itu meresap kedalan jiwa anak bangsa?. Sudah sepantasnya pertanyaan ini kita ajukan, ditengah kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang 'galau'. Kondisi bangsa yang masih menyisakan sejumlah persoalan besar yang sampai hari ini ibarat benang kusut, lalu karena tampa solusi yang jelas dan konkrit maka boleh jadi Hari Pahlawan yang kita peringati hanyalah seremonial klise, tampa makna dan arti lagi.

Bahkan beberapa tahun terakhir peringatan hari-hari besar nasional seperti kehilangan gema. Toh kalaupun diperingati itupun hanya sekedar kewajiban aparatur negara. Masyarakat seakan tidak ambil pusing dan peringatan hari-hari besar nasional berlalu tampa ada sesuatu yang berarti yang bisa dipetik. Lalu, kenapa masih kita peringati berbagai hari besar itu, kalau hanya sekedar sebuah seremonial tampa bisa dikenang atau setidaknya dipungut pelajaran untuk kaca perbandingan. Kita bicara fakta, bahwa pasca reformasi terjadi perubahan yang luar biasa dan bisa jadi nasionalisme juga tengah diuji. Atas nama nasionalisme, tengoklah sejarah anak bangsa rela mengorbankan apa saja, atas nama nasionalisme juga ketika tim U-19 menang diberbagai ajang internasional gemuruh itu sampai ke pelosok menyentuh anak bangsa. Rasa nasionalisme itu berkobar ketika pelatih atau pemain pulang kampung. Artinya, sebagai bangsa perlu penyadaran untuk menggali kembali nilai-nilai yang menggelorakan nasionalisme. Jika 68 tahun yang silam senjatalah yang jadi patokan sehingga dengan bambu runcing saja penjajah bisa dilawan. Kini, dengan semangat dan kerja keras sebuah perjuangan didunia olahraga bisa membangkitkan nasionalisme.

13841394521096885848

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline