Strategi pengembangan ekonomi yang diterapkan pemerintah mulai menunjukkan hasil positif. Program yang sebagiannya masuk dalam Proyek Strategis Nasional itu salah satunya adalah Kawasan Industri Wiraraja kota Batam yang diresmikan pada Maret 2024 lalu. Proyek tersebut diharapkan mampu menarik investasi sekaligus berkontribusi cemerlang bagi ekonomi nasional. Hal itu bisa terjadi seiring pemanfaatan momentum kondisi solid ekonomi nasional saat ini khususnya dalam mendorong transformasi ekonomi, peningkatan kesejahteraan melalui transformasi ekonomi hijau.
"Posisi ekonomi Indonesia saat ini relatif solid di tingkat global, khususnya anggota G20, selain itu posisi kita ada di peringkat lima besar jika dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang saat ini tercatat di angka 5 persen dan inflasi rendah pada angka 2,13 persen pada bulan Juli ini. Secara spesifik, provinsi Kepri tercatat juga cukup bagus pada kuartal II dengan berada di angka 4,9 persen dimana provinsi ini menjadi provinsi terbanyak yang memiliki KEK (Kawasan Ekonomi Khusus)"kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Grand Launching Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park (GESEIP) di Kawasan Industri Wiraraja Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (26/8/2024).
Untuk informasi, Kawasan Industri Wiraraja telah diisi delapan perusahaan yang tersebar di sejumlah lokasi yang turut diresmikan saat pembukaan Maret tersebut. Usaha yang dijalankan perusahaan tersebut sebagian besar bergerak di sektor energi baru terbarukan, mulai dari manufaktur solar modul sodium-ion battery, hingga semikonduktor. Ke depan, perusahaan tersebut telah berkomitmen untuk menambah modal baru senilai USD17,6 triliun yang berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA) dari Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Singapura. Selain itu, melalui penambahan investasi tersebut juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 36.150 orang. "Kita tahu bahwa pada era digitalisasi ini, produk semikonduktor menjadi bagian vital dan oleh pemerintah pusat, kebijakan yang diambil dalam aspek ini adalah penyiapan Sumber Daya Manusia. Apalagi terdapat perusahaan rintisan di Bandung yang telah masuk jadi value chain dari industri semikonduktor AS, khususnya dalam hal disain chip."
Meski baru berdiri, peran aktif Kawasan Industri Wiraraja dalam aktifitas kemajuan industri Batam telah terlihat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang pada triwulan II 2024 ini mampu tumbuh stabil mencapai 4,9% (yoy). Sektor industri pengolahan sendiri memberikan share sebesar 41% terhadap PDRB Kepulauan Riau.
"Dengan trend positif yang dihasilkan, harapan saya terhadap kawasan ekonomi khusus dan free trade zone ini adalah bisa maju dan menonjol di kawasan regional. Kita harus berani bersaing dengan Johor di Malaysia,"tambah Airlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H