Lihat ke Halaman Asli

Wempie fauzi

Bekas guru

Airlangga Hartarto dan Empat Modal Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Serta Berkelanjutan

Diperbarui: 17 Agustus 2024   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ekon.go.id

  Sejumlah langkah yang telah diambil pemerintah dalam mengantisipasi gerak ekonomi di tengah situasi global yang tidak menentu masih berada di jalur yang semestinya. Hal itu bisa dilihat dari trend positif dari ekonomi makro yang tetap memperlihatkan sinyal postif, disertai konsistensi kebijakan yang mengarah pada terjadinya peningkatan daya saing karena sejumlah langkah efisiensi yang telah dilakukan.  Kondisi teesebut juga diperkuat oleh data yang dikeluarkan sejumlah lembaga pemeringkatan asing yang lewat asesmennya menilai jika ekonomi Indonesia masih menarik. Salah satu penilaian terbaru datang dari lembaga S&P  dengan Sovereign Credit Rating nya menyebut jika Indonesia berada satu tingkat di atasa level Investmen Grade. Penilaian tersebut tentu tidak lepas dari apa yang telah dilakukan dan menjadi mencerminkan keberhasilan Reformasi Struktural yang selama ini telah dilakukan.

Agar trend pertumbuhan tersebut bisa terus dijaga, pemerintah memandang ada empat modal yang harus dijaga yakni modal fisik, modal manusia, modal natural, dan modal sosial. "Langkah dan kebijakan yang telah diambil dalam menjaga keempat modal tersebut antara lain ada pada peningkatan konektivitas lewat pengembangan sejumlah infrastruktur serta logistik maupun perbaikan tata kelola untuk peningkatan kapasitas SDM yang lebih baik,"kata Menko Prekonomian Airlangga Hartarto  dalam   konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Ke depannya lagi, beberapa kebijakan strategis dalam menjaga fundamental ekonomi tersebut agar tetap kuat antara lain dengan    merevitalisasi  mesin ekonomi konvensional melalui beberapa program unggulan seperti Kartu Prakerja, UU Cipta Kerja, PSN, KEK, serta aksesi OECD dan CPTPP. Selanjutnya dengan mengembangkan mesin ekonomi baru melalui pemanfaatan digitalisasi dan utilisasi AI, menyiapkan talenta digital, pengembangan pusat data, transisi energi, hilirisasi, penguatan ekosistem EV, serta inisiasi industri semikonduktor.

Dengan gambaran tersebut ekonomi Indonesia diperkirakan masih bisa  akan tumbuh karena daya tahan yang dimiliki relatif baik disertai realisasi pertumbuhan yang rata-rata diatas negara lain. Kondisi tersebut menjadi fakta yang harus disukuri karena hal itu terjadi berlangsung di tengah ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian.

Selain itu, kebijakan tersebut diteraokan dalam ruang opmtimalisasi kerangka strategis  perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat maupu peningkatan kualitas institusi dengan tulang punggungnya ada pada stabilitas politik dan ketahanan nasional. "Semua kerangka kerja tersebut ada dan menjadi bagian dalam RAPBN 2025 serta   RKP 2025 ini dengan tema yang diusung yakni akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,"lanjutnya.

Selain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan 4 (empat) modal besar pertumbuhan ekonomi yang akan terus dijaga yakni   Hal tersebut dapat dicapai dengan peningkatan konektivitas melalui pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik, perbaikan tata kelola peningkatan kapasitas SDM yang lebih holistik, mendorong perlindungan bagi seluruh tenaga kerja, optimalisasi insentif untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan, serta peningkatan kepatuhan dan transparansi dalam pengungkapan terkait perubahan iklim (carbon related). Kemudian juga dilakukan melalui optimalisasi kerangka strategi perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat serta perbaikan dan peningkatan kualitas institusional yang didukung oleh ketahanan nasional dan stabilitas politik.

Upaya dan beragam langkah kebijakan dalam bidang ekonomi yang telah diambil tersebut terlihat dalam sejumlah data dimana turunnya tingkat kemiskinan ekstrim  ke angka 0,83% per Maret 2024, mendekati target 0% di 2024. Atau juga penurunan pada tingkat pengangguran ke angka 4,82 persen pada Februari 2024 dan mereka yang bekerja naik sebanyak 3,55 juta orang dalam rentang Februari 2023 ke Februari 2024,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline