Perhelatan KTT G20 India 2023 telah berakhir pada Minggu (103/2023) dengan hasil sejumlah deklarasi dan kesepakatan yang akan terus dilanjutkan oleh Brasil yang meneruskan keketuaan untuk tahun 2024 mendatang. Presiden Joko Widodo yang hadir dan mengikuti sejumlah rangkaian diskusi pada pemimpin dunia tersebut secara lugas menyampaikan visi dan ajakan kolektif kearah terciptanya masa depan yang lebih baik. Ajakan yang juga sekaligus menjawab tema "One Future" yang diusung tuan rumah India., sebagaimana disampaikan Jokowi pada sesi III pertemuan yang selanjutnya diwakili oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Dalam pidato penutupnya, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan bahwa KTT G20 New Delhi menyediakan jalur baru dalam pembangunan yang berpusat pada kemanusiaan dan inklusif. Forum ini sejak awal sudah diarahkan jadi inklusif ambisius, tegas, orientasi pada tindakan serta memperhatikan pada keprihatinan pembangunan di negara-negara selatan untuk disuarakan secara aktif.
Dari sisi Indonesia sebagai host KTT G20 tahun 2022, yang ingin dipastikan dari hajatan tahun ini adalah adanya kepastian terhadap komitmen dari KTT yang sebelumnya dilaksanakan di Bali untuk kemudian diimplementasikan, khususnya di sektor Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.
Kepastian dari pelaksanaan implementasi itu tak lain karena peran strategis Indonesia dalam kelompok G20 dapat menjadi jembatan antara negara maju dan kelompok negara-negara berkembang serta juga bagi kepentingan dalam negeri disamping juga untuk kepentingan global yang sudah pasti jauh lebih luas. Di forum ini Indonesia sejak awal telah jadi pelantang suara kelompok The Global South, sekaligus menjalankan fungsinya sebagai penyeimbang antara negara maju, berkembang dan under development. Kepentingan sebagai penyeimbang itu telah disampaikan Jokowi pada hari pertama KTT G20 New Delhi. Selain itu, diperlukan stabilitas , semangat berdialog dan kerjasama dalam upaya pembangunan dunia, yang itu menurut Jokowi bisa diperoleh dengan tiga kunci utama, Stabilitas, solidaritas dan kesetaraan.
Bagi Indonesia, stabilitas adalah basis dalam mendukung pertumbuhan dalam kerangka pembiasaan untuk membuka dialog dan saling kerjasama. Di sini G20 sudah harus bergerak dan menghapus dikotomi utara-selatan, maju-berkembang, dan timur-barat. Foum G20 semestinya perlu memperkuat partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global. Kerja sama harus memperhatikan prinsip setara, inklusif, dan adil untuk pemenuhan hak pembangunan bagi semua.
KTT G20 ini sendiri sukses menelurkan konsensus yang dituangkan sebagai Deklarasi Pemimpin G20 New Delhi (New Delhi G20 Leaders' Declaration). Deklarasi yang berisi kesepakatan paragraf terkait kondisi geopolitik global yang merupakan isu yang paling akhir yang disepakati para anggota. Terdapat 12 bagian dan 83 paragraf yang berisikan komitmen anggota G20 pada permasalahan pertumbuhan global, pencapaian SDGs, ekonomi berkelanjutan, multilateralisme, transformasi teknologi dan infrastruktur digital, perpajakan internasional, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, isu keuangan, kontra terorisme dan pencucian uang, serta upaya untuk menciptakan tatanan global yang lebih iklusif.
Selama perhelatan KTT di India kali ini Indonesia memberi dukungan penuh prioritas Presidensi India dengan tetap mengedepankan inklusifitas melalui upaya menjaga relevansi G20 sebagai global premier economic forum dalam menjawab permasalahan global.
Presidensi KTT G20 2023 kini ada di tangan Brasil yang serah terimanya telah berlangsung dari PM Modi ke presiden Brasil Lula da Silva. Perpindahan yang sekaligus juga mengakhiri kepemimpinan Troika G20 Indonesia, untuk kemudian akan digantikan oleh Afrika Selatan selaku Presidensi G20 tahun 2025. G20 juga telah menyepakati bahwa Amerika Serikat akan kembali menjadi Presidensi G20 pada 2026.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI